REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para wasit di Piala Dunia 2018 akan dapat mengeluarkan kartu merah untuk insiden-insiden tanpa bola yang tertangkap oleh teknologi Video Asisten Wasit (VAR). Ini disampaikan oleh Badan Pembuat Peraturan Sepak Bola (IFAB).
"Jika terjadi sesuatu yang jauh dari permainan yang terlewatkan dan itu belakangan menarik perhatian VAR atau asisten VAR, mereka dapat menginformasikannya kepada wasit dan ia dapat mengusir sang pemain, bahkan meski kejadiannya telah berlalu," kata direktur teknik IFAB David Elleray kepada Times, dikutip Reuters, Rabu (30/5).
Ia mengatakan ini tidak akan sering terjadi. Tapi, informasi ini hanya akan diberikan untuk pelanggaran-pelanggaran serius yang biasanya diganjar kartu merah.
Sistem VAR akan digunakan untuk pertama kalinya pada Piala Dunia pada 14 Juni sampai 15 Juli di Rusia. Sejauh ini, VAR masih memicu kontroversi antara pro dan kontra. Ada pihak yang ingin tidak dipakai, ditinjau ulang, dan terus menerapkannya.
Di Inggris terjadi penolakan terhadap VAR karena memantik kontroversi. Sejumlah keputusan yang diambil menggunakan VAR dianggap keliru.
Namun, khusus untuk Liga Champions, sepertinya lebih banyak pihak yang menginginkan penggunaan VAR. Sebab dalam beberapa musim belakangan sejumlah insiden penting yang menentukan hasil akhir pertandingan luput dari pengamatan wasit akibat tak menggunakan VAR.