REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Milomir Seslija menjadi pelatih pertama korban dari ketatnya persaingan Liga 1 2018. Pelatih asal Bosnia tersebut dipaksa meninggalkan Madura United sementara setelah manajemen Laskar Sapeh Kerrap tak puas dengan hasil dan kinerja Milomir selama ini.
Manajer Madura United, Haruna Sumitro memastikan kabar tersebut. Ia menjauhkan istilah memecat soal Milomir ini. Haruna memilih istilah mengistirahatkan. Sebab kata dia, masih terbuka peluang bagi Milomir kembali ke Madura.
"Milo (sapaan akrab Milomor) kami istirahatkan sementara. Kebetulan di tiga pertandingan terakhir hasil kami mengecewakan," kata Haruna, Jumat (1/6).
Selama Milomor diistirahatkan, Haruna menyampaikan para pemain akan ditangani tiga asisten pelatih. Yaitu Djoko Susilo sebagai pelatih sementara dan Winedy Purwito sebagai asisten pelatih, dibantu pelatih kiper Hendro Kartiko.
Kabar tentang Milomir ini mengejutkan. Sama mengejutkannya ketika pertama kali manajemen di Pamekasan, mengumumkan Milomur sebagai pelatih. Madura menunjuk Milomir pada 1 Maret lalu. Tak sampai 24 jam setelah manajemen tim dari Pulau Garam tersebut memecat pelatih Gomes de Oliveira.
Gomez ketika itu dipecat lantaran hasil mengecewakan Laskar Sapeh Kerrap saat mengikuti Piala Presiden 2018. Madura kalah empat laga berturut saat gelaran pramusim. Keputusan Madura terhadap Milomor kali ini, pun mirip. Laskar Sapeh Kerrap, dalam tiga laga terakhir Liga 1 mengalami hasil yang tak diharapkan.
Yaitu dengan kalah dua kali di kandang lawan, dan cuma menuai hasil imbang sekali saat main di kandang. Haruna menerangkan, paling mengecewakan dari catatan tiga laga tersebut, dengan melihat jumlah gol dan kebobolan yang diperolah Madura. Baru-baru ini, saat tandang ke markas PSM Makassar, Madura kandas 2-0.
Sebelum itu, saat main kandang menjamu Persebaya Surabaya, Madura ditahan imbang 2-2. Paling telak, pada pekan kesembilan saat tandang ke markas Persipura Jayapura, Madura dipermalukan dengan skor telak 6-0. Kekalahan Greg Nwokolo dan kawan-kawan di stadion Mandala tersebut, menjadi hasil terburuk yang pernah Madura rasakan selama berkompetisi di kasta utama nasional.
Kini Madura ada di peringkat kelima klasemen sementara dengan nilai 17 hasil dari lima kemenangan, dua kali imbang dan empat kekalahan. Posisi tersebut cuma terpaut tiga angka dari pamuncak klasemen sementara Barito Putera yang sampai pekan ke-11 punya modal 20 angka.
Meski Madura sebetulnya masih di peringkat papan atas. Namun Haruna mengatakan, manajemen tetap kecewa dengan jumlah gol dan banyaknya kebobolan. Madura sampai pekan ke-11, mencetak 18 gol. Jumlah gol tersebut membuat Madura menjadi satu dari tiga tim yang paling produktif di Liga 1 berjalan.
Tetapi angka kebobolan Madura, pun tinggi dengan 20 kali kemasukan. Angka kemasukan tersebut, pun membuat Madura sebagai satu dari tiga tim dengan jumlah kebobolan terbanyak. Kalau melihat posisi klasemen kami cukup nervous (gamang). Target kami peringkat atas. Tapi sekarang di posisi kelima dengan agregat gol justru defisit dua gol, terang Haruna.
Karena alasan itu pula, menurut Haruna membuat manajemen mengambil sikap profesional terhadap Milomir. "Karena untuk mengembalikan gairah pemain, kami mengisitirahatkan Milo," sambung Haruna. Akan tetapi, Haruna menegaskan, status kontrak Milomir sebagai pelatih di Madura sementara ini masih terbuka lebar.
Sebab itu Haruna menyampaikan, akan ada tiga opsi yang akan ditawarkan kembali oleh Madura kepada Milo. Yaitu dengan kembali mempertegas kinerja atau memilih mengakhiri kontrak agar Madura segera mencari pelatih baru. Pun tawaran yang ketiga, dengan jalan keluar menempatkan Milomir sebagai bagian dari tim teknis tetapi bukan sebagai pelatih.
Saat ini, Sabtu (2/6) para penggawa Madura sudah ada di Bali. Pada Ahad (3/6), kesebelasan tersebut akan melakoni pekan ke-12 Liga 1 dengan melawan Bali United. Lewat akun resmi media sosial, Madura United mengabarkan, menjelang laga kontra Bali, Milomir sudah tak lagi memimpin sesi latihan.