Ahad 03 Jun 2018 10:09 WIB

Tuan Rumah di Ambang Sejarah Buruk Prancis Terbuka

Piala The Muskeeters terakhir kali diangkat petenis tuan rumah Prancis pada 1983.

Petenis Prancis, Gael Monfils, membalikan bola saat menghadapi petenis Belgia, David Goffin, di putaran ketiga turnamen Prancis Terbuka di Stadion Roland Garros, Paris, Prancis, Sabtu (2/6).
Foto: AP/Christophe Ena
Petenis Prancis, Gael Monfils, membalikan bola saat menghadapi petenis Belgia, David Goffin, di putaran ketiga turnamen Prancis Terbuka di Stadion Roland Garros, Paris, Prancis, Sabtu (2/6).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kontingen tuan rumah Prancis menelan realitas pahit yang sudah familiar di Roland Garros ketika para petenis papan atas putra tersingkir di Prancis Terbuka pada Sabtu. Prancis di ambang rekor terburuk dalam 11 tahun terakhir.

Petenis Prancis tersingkir dengan cara bermacam-macam. Richard Gasquet di atas kertas tidak memiliki peluang saat menghadapi spesialis lapangan tanah liat Rafa Nadal dan ia dihancurkan. Sedangkan Gael Monfils menyia-nyiakan empat match point saat ia kalah dalam pertarungan lima set dari petenis Belgia David Goffin.

Petenis peringkat satu Prancis, Lucas Pouille, juga harus berkemas setelah kalah melalui straight set dari petenis Rusia Karen Khachanov. Hanya petenis peringkat 87 dunia, Pierre-Hugues Herbert, yang masih memiliki peluang untuk mencapai 16 besar.

Namun, Herbert akan berhadapan dengan unggulan kesembilan asal AS John Isner pada Sabtu malam waktu setempat. Jika ia kalah, ini akan menjadi pertama kalinya sejak 2007 di mana tidak ada wakil putra Prancis di putaran keempat yang bersaing untuk memperebutkan Piala The Muskeeters. Piala tersebut terakhir kali diangkat oleh petenis tuan rumah pada 1983 ketika Yannick Noah menaklukkan Mats Wilander.

Monfils begitu dekat terhadap kemenangan dengan match point pada set keempat, namun pada setiap kesempatan unggulan kedelapan Goffin mampu melakukan serve dengan sempurna dan lolos untuk memainkan set penentuan, yang ia menangi dengan mudah ketika lawannya yang berasal dari Prancis terlihat kehilangan fokusnya.

Monfils setidaknya memiliki alasan di mana ia baru sebulan lalu kembali berkompetisi setelah mengalami cedera. Unggulan ke-15 Pouille mestinya berada dalam kondisi sempurna, namun ia terlihat kelelahan setelah dua set melawan Khachanov. Ia pun akhirnya kalah dengan skor 6-3, 7-5, 6-3 pada pertandingan yang sempat terganggu oleh hujan tersebut.

"Secara fisik tidak ada masalah," kata Pouille. "Ini lebih masalah mental, saya bermain terlambat. Saya memainkan pertandingan-pertandingan panjang dan rasanya menyedihkan saya tidak mampu melewati satu pertandingan tunggal."

Gasquet setidaknya dapat bersembunyi di belakang fakta bahwa ia menghadapi petenis lapangan tanah liat terbaik sepanjang masa Nadal. Ia kalah 3-6, 2-6, 2-6 dari kawan lamanya.

"Forehandnya datang dengan sangat kuat. Saya memulainya dengan buruk. Saya tidak memiliki banyak focal point di lapangan," kata Gasquet. "Namun apapun. Ia lebih kuat daripada saya."

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement