Selasa 05 Jun 2018 04:10 WIB

Dokter: Karius Alami Gegar Otak Saat Lawan Madrid

Karius disebut menderita gegar otak saat pertandingan final Liga Champions.

Loris Karius
Foto: EPA-EFE/SEDAT SUNA
Loris Karius

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kiper Liverpool Loris Karius, yang melakukan dua kesalahan saat final Liga Champions, disebut menderita gegar otak pada pertandingan itu yang mungkin mempengaruhi penampilannya. Hal itu diungkapkan sejumlah dokter AS pada Senin (4/6).

Karius menjadi sasaran kesalahan untuk dua gol saat Real Madrid menang 3-1 di Kiev pada 26 Mei. Liverpool kemudian mengirim pria Jerman itu untuk menemui para spesialis lima hari setelah pertandingan.

"Setelah dengan cermat meninjau ulang film pertandingan dan mengintegrasikan sejarah mendetail, termasuk laporannya saat ini dan gejala langsung pascakontak, pemeriksaan fisik, dan metrik obyektif, kami menyimpulkan bahwa Tuan Karius menderita gegar otak saat pertandingan itu berlangsung," kata Dr. Ross Zefonte dan Lenore Herget dalam pernyataan yang dirilis oleh Rumah Sakit Umum Massachusetts.

"Sisa gejala utama dan tanda-tanda obyektif Tuan Karius mengindikasikan adanya disfungsi spasial visual dan kelihatannya terjadi segera setelah kejadian itu. Gejala tambahan dan disfungsi area-area tertentu juga terjadi. Defisit-defisit seperti itu dapat saja mempengaruhi penampilannya."

Para dokter tidak memberi indikasi kapan atau bagaimana gegar otak itu terjadi, meski tayangan-tayangan televisi memperlihatkan bek Real Sergio Ramos menubruk Karius pada awal babak kedua.

Tidak lama setelahnya, lemparan Karius dapat diintersep oleh Karim Benzema dan menghasilkan gol untuk Real Madir. Gareth Bale kemudian mencetak gol kedua yang tidak dapat dihentikan. Penyerang Wales ini juga mencetak gol ketiga Real dengan sepakan jarak jauh yang menyusup melewati tangan Karius.

Karius yang putus asa meminta maaf kepada para penggemar Liverpool untuk kesalahannya, namun ia mendapatkan kritik tajam dan pelecehan daring. Para dokter mengatakan kondisi kiper 24 tahun itu telah membaik sejak insiden.

"Kami berharap bahwa dengan perawatan dan diikuti protokol aktif yang ditentukan, ia akan terus membaik," kata mereka. "Kami mendorong kewaspadaan dan penekanan pada keselamatan agar ia dapat kembali beraktivitas penuh."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement