Jumat 15 Jun 2018 21:12 WIB

FIFA akan Beri Sanksi Presiden Federasi Sepak Bola Palestina

Sanksi dijatuhkan akibat seruan membakar foto Lioner Messi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Andri Saubani
Lionel Messi mengontrol bola pada sesi latihan tim di Pusat Olahraga FC Barcelona Joan Gamper, di Sant Joan Despi, Spanyol, Rabu (6/6). Argentina telah membatalkan pertandingan pemanasan Piala Dunia melawan Israel setelah protes oleh pro Kelompok-kelompok Palestina.
Foto: AP Photo/Manu Fernandez
Lionel Messi mengontrol bola pada sesi latihan tim di Pusat Olahraga FC Barcelona Joan Gamper, di Sant Joan Despi, Spanyol, Rabu (6/6). Argentina telah membatalkan pertandingan pemanasan Piala Dunia melawan Israel setelah protes oleh pro Kelompok-kelompok Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, SWISS -- FIFA akan memberi hukuman pada Presiden Federasi Sepak Bola Palestina Jibril Rajoub. Rajoub dinilai telah melanggar peraturan FIFA karena telah meminta para penggemar Lionel Messi di Palestina untuk membakar foto bintang Argentina tersebut.

Dilansir dari Sky Sports (15/6), Rajoub akan menghadapi hukuman setelah membuat komentar tentang bintang Barcelona tersebut menjelang pertandingan pemanasan Argentina melawan Israel di Yerusalem yang ternyata dibatalkan. FIFA mengatakan telah memproses hukuman yang akan diterima Rajoub.

Argentina membatalkan pertandingan melawan Israel harusnya dilakukan pada 9 Juni lalu. Laga itu semula dijadwalkan akan digelar di Haifa, Yerusalem.

Pertandingan tersebut akhirnya batal karena banyak protes yang dilakukan oleh kelompok pro-Palestina yang marah sebab laga pemanasan sebelum Piala Dunia itu tersebut digelar di Yerusalem. Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) yang menghadapi tekanan pun memutuskan membatalkan pertandingan tersebut.

AFA pun memikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi. Karena baru saja terjadi bentrokan di Yerusalem setelah Amerika Serikat baru saja membuka kedutaan besar mereka di sana. Sampai saat ini FIFA belum mengungkapkan kapan kasus ini akan ditinjau oleh komite disiplin mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement