REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Gelandang Manchester United Paul Pogba mengungkapkan keretakan hubungannya dengan sang manajer Jose Mourinho. Namun, pemain timnas Prancis itu mengklaim friksinya dengan Mou tak berdampak besar.
Ketegangan Pogba dengan Mou dinilai karena persoalan posisi. Pogba jarang menjadi starter selama dua musim bersama Setan Merah. Padahal, MU harus mengeluarkan dana besar saat memboyongnya dari Juventus pada 2016.
Pogba bahkan mengadakan pembicaraan konfrontasi dengan Mourinho pada bulan Februari, untuk membahas posisi dan bentuk terbaik pemain 25 tahun tersebut menyusul serangkaian penampilan yang buruk.
"Ini musim yang lebih baik dari yang sebelumnya. Itu adalah pengalaman. Ada beberapa masalah kecil (dengan Mourinho), tetapi pada akhirnya tidak ada apa-apa," jelas Pogba, dikutip dari Dailystar, Selasa (26/6).
Meskipun Pogba tampil 37 kali di semua kompetisi musim lalu, mantan bintang Juventus itu tidak selalu tampil konsisten. Dia bertindak sebagai pemain pengganti empat kali di semua kompetisi dan digantikan tujuh kali saat Mourinho berusaha mendapatkan yang terbaik darinya.
Pogba mengatakan, menjadi pemain pengganti membantu dirinya untuk tumbuh, dan dia harus menerimanya. Namun, terlepas dari klaim Pogba bahwa masalahnya dengan Mourinho kini teratasi, Pogba memahami dirinya ada dalam daftar pemain yang bisa dijual.
Mourinho diyakini telah kehabisan kesabaran dengan Pogba, yang ditawarkan kepada rival sekotanya Manchester City selama bursa transfer Januari. Anthony Martial, Daley Blind dan Matteo Darmian juga bisa meninggalkan Old Trafford musim panas ini.