Sabtu 30 Jun 2018 17:43 WIB

Persija Minta Maaf Soal Pemukulan Anak Menpora

Anak Menpora menjadi korban pemukulan saat pertandingan Persija Vs Persebaya

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Hazliansyah
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade dalam konferensi pers di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (30/6).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade dalam konferensi pers di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Persija Gede Widiade menyampaikan permohonan maaf atas insiden pemukulan yang dilakukan oknum suporter Persija, The Jak terhadap anak Menpora Imam Nahrawi. Kejadian pemukulan terjadi saat pertandingan Persija Vs Persebaya di Stadion PTIK, Jakarta, Selasa (26/6) lalu.

Pemukulan terjadi ketika korban merayakan gol pemain Persebaya Rishadi Fauzi ke gawang Persija. Saat itu anak Menpora yang mengenakan topi hijau, dihampiri pelaku yang kemudian memukul bagian wajah korban.

Gede menegaskan jika pelaku telah meminta maaf dan akan mempertanggung jawabkan perbuatannya.  "Yang bersangkutan (pelaku) pada saat itu juga bertemu dengan saya untuk melakukan itikad baik. Dia bersama The Jak (juga) bertemu dengan Polres," ujar Gede, Sabtu (30/6).

Gede juga mengatakan saat ini proses hukum masih berlangsung. Ia berharap ke depannya kejadian seperti ini tidak terulang. 

"Saya menyampaikan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya agar hal tersebut tidak terulang kembali," jelas Gede.

Dia menganggap kejadian tersebut sebagai pembelajaran bagi Persija. Termasuk dalam laga melawan Persib hari ini.  

"Saya harap pertandingan hari ini (berjalan baik) yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat," ujar Gede.

Di sisi lain, Gede mengimbau pengguna media sosial agar tidak memperkeruh suasana. Menurutnya, terlalu banyak yang memutarbalikkan fakta sehingga merusak hubungan dengan pihak Persija.

"Sepakbola hanya 2 x 45 menit jadi tidak perlu ada intrik berkepanjangan. Saya minta maaf pada putra Menpora dan masyarakat Jakarta," tutup Gede.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement