Ahad 01 Jul 2018 02:22 WIB

Olahraga Perbatasan di Entikong Diikuti Warga Malaysia

Pada hari biasa, perbatasan biasanya hanya dilewati orang yang menyeberang.

Baap terompah di Entikong.
Foto: Humas Kemenpora
Baap terompah di Entikong.

REPUBLIKA.CO.ID, ENTIKONG -- Kesibukan terlihat di garis perbatasan Indonesia- Malaysia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Sanggau, Kalbar, Sabtu (30/6). Perbatasan yang biasanya tak terlalu ramai disulap menjadi kantong olahraga karena Kemenpora menjalankan program festival olahraga perbatasan sekaligus Sepeda Nusantara 2018 PADA waktu yang sama.

Pada hari biasa, perbatasan biasanya hanya dilewati orang yang menyeberang dari Indonesia ke Malaysia atau sebaliknya. Namun pada akhir pekan ini berubah warna menjadi arena pertandingan olahraga tradisional.

"Biasanya ini yang lalu lalang orang yang mau ada urusan di Malaysia atau sebaliknya. Tapi hari ini jadi ramai, orang lalu lalang, karena ingin melihat acara olahraga di perbatasan ini," kata  Pejabat PLBN Entikong Victor Fernando dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Sabtu (30/6).

Dalam festival olahraga perbatasan ini, Asisten Deputi Olahraga Pendidikan Kemenpora Alman Hudri menjelaskan, ada ratusan orang baik dari Indonesia dan Malaysia yang ambil bagian.

"Kami senang, olahraga perbatasan ini mendapatkan sambutan antusias. Ini ada Dato Rozalix bin Edi Wahab dengan rekannya yang lain juga hadir. Ini luar biasa," terang Alman mengenalkan pejabat pemerintahan dari Kuching, Malaysia yang ikut hadir.

Dua lomba yang dijalankan serta acara bersepeda yang dilepas pihak Kemenpora berlangsung meriah. Olahraga itu adalah balap terompah dan gasing. Selain orang-orang dewasa, datang juga anak-anak yang tampak riang gembira mengikuti kegiatan ini.

"Ini kegiatan yang seharusnya diteruskan. Ini sangat positif. Kami mendukung kegiatan ini. Tidak boleh hanya sekali, setahun kalau bisa dilakukan dua sampai tiga kali," kata Dato Rozalix.

Dalam rangkaian olahraga perbatasan ini, lomba yang dipertandingkan belum banyak alias masih terbatas. Melihat antusiasme saat ini, kemungkinan akan diperbesar lagi kegiatannya ke depan.

Saat ini, ada sekitar 30-an pesepeda asal Malaysia yang turut ambil bagian dan ratusan masyarakat serta anak-anak dari perbatasan di daerah Tebedu, Malaysia yang turut menyaksikan kegiatan ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement