Selasa 03 Jul 2018 18:42 WIB

Arsenal, Atletico, dan PSG Beraksi di ICC Singapura

ICC telah dikenal sebagai salah satu turnamen pramusim kelas dunia.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Israr Itah
Para pemain PSG merayakan keberhasilan menjuarai Liga Prancis musim 2017/2018 setelah menaklukkan AS Monaco 7-1, Senin (16/4) dini hari WIB.
Foto: AP Photo/Michel Euler
Para pemain PSG merayakan keberhasilan menjuarai Liga Prancis musim 2017/2018 setelah menaklukkan AS Monaco 7-1, Senin (16/4) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA — Tiga kekuatan sepak bola papan atas Eropa bakal kembali bertemu dan bersaing di ajang International Champion Cup (ICC) 2018, di Singapura, Juli ini. Ketiganya merupakan klub yang sepanjang musim kompetisi 2017/2018 menunjukkan capain kinerja yang bagus, masing- masing Atletico Madrid (Spanyol), Arsenal (Inggris) serta Paris Saint-Germain (Prancis).

ICC telah dikenal sebagai salah satu turnamen pramusim kelas dunia sejak tahun 2013. Singapura akan kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan ICC tahun ini.

“Sebagai satu-satunya pemberhentian Asia untuk International Champions Cup (ICC), Singapura akan menyambut ribuan penggemar yang datang dari berbagai negara untuk menyaksikan bintang- bintang sepak bola favorit mereka beraksi,” ungkap Fabulo PR, Amanda Andono melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (3/7).

Ia mengungkapkan, turnamen ICC ini bakal menghadirkan tontonan yang menarik. The Gunners akan membalaskan dendamnya ketika mereka bertemu dengan juara Liga Europa Atlético de Madrid dalam pertandingan ICC Singapura pada 26 Juli.

Tim dari daratan Inggris ini selanjutnya akan bertarung melawan PSG pada 28 Juli untuk menyelesaikan pertandingan yang sudah berjalan lama. Di mana tiga dari empat pertemuan sebelumnya berakhir seri. “Sehingga, sekarang sudah saatnya tim yang lebih baik muncul,” jelasnya.

Pertandingan penutup untuk cabang ICC ini akan memberi penggemar hadiah yang luar biasa. Meskipun sangat sukses, PSG dan Atlético de Madrid hanya bermain satu sama lain sekali dengan hasil imbang pada tahun 2009.

Pertemuan keduanya pada 30 Juli akan menjadi yang kedua kalinya bagi kedua klub raksasa ini.

Amanda juga menyebutkan, Singapura lebih dari sekadar tujuan wisata yang popular. Singapura juga menjadi tuan rumah yang unik karena memadukan budaya, etnis serta agama dalam hajat ICC kali ini.

Wisatawan dapat mempelajari tentang tradisi Peranakan yang hampir punah, melihat gemerlapnya Little India, atau mencicipi beragam hal, seperti kari dan rendang Melayu yang terkenal.

Bagi mereka yang datang jauh-jauh dari Inggris, Spanyol atau Prancis untuk mendukung tim kesayangannya, kota kosmopolitan ini juga menjanjikan segala kenyamanan para tamunya.

Singapura sekarang menghadirkan berbagainacara olahraga, seperti ICC dan Formula One guna menciptakan peluang dan akses olahraga yang lebih besar.

“Stadion Nasional yang memenangkan penghargaan, dengan atap kubahnya yang ikonik, adalah salah satu contoh pembangunan infrastrukturnya ke arah peningkatan tersebut,” lanjutnya.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement