REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Tim nasional Indonesia U-19 gagal melanjutkan tren positif pada laga penyisihan Grup A Piala AFF U-19. Pada laga pamungkas penyisihan grup, skuat Garuda Muda dikalahkan Thailand 1-2, di Gelora Delta Sidoarjo, Senin (9/7) malam. Padahal hasil imbang cukup bagi tim asuhan Indra Sjafri menjuarai Grup A.
Kekalahan membuat timnas U-19 menempati posisi runner-up dengan nilai 12. Thailand menjuarai Grup A dengan nilai 13, hasil empat kemenangan dan satu hasil imbang.
Timnas U-19 akan menghadapi juara Grup B yang baru ditentukan pada Selasa (10/7), dengan Malaysia atau Myanmar yang berpotensi menjadi lawan. Semifinal akan berlangsung Kamis (12/7).
Sejak pertandingan dimulai, tim tamu langsung menggebrak. Permainan operan rapi dengan penempatan posisi dan jarak antarpemain yang baik dari Thailand merepotkan timnas U-19.
Namun Garuda Muda juga mampu menghadirkan ancaman dan menciptakan peluang perdana. Kombinasi Saddil Ramdani dan Hanis Saghara pada menit keenam merepotkan lini belakang lawan.
Perlahan tapi pasti, Thailand melanjutkan dominasinya. Pada menit ke-16, tim Gajah Putih memperoleh peluang emas. Kapten Sittichok Paso melepaskan tembakan tepat sasaran di sudut kiri kotak penalti timnas U-19. Bola melengkung bisa ditepis Muhammad Aqil Savik dengan tangan kirinya.
Indonesia lebih banyak bermain mengandalkan serangan balik untuk menekan tekan. Sebaliknya gelombang serangan Thailand bisa diredam duet bek tengah Kadek Raditya Maheswara dan Nurhidayat Haji Haris.
Petaka datang bagi anak asuh Indra Sjafri pada menit ke-40. Thailand yang sulit menembus kotak penalti Indonesia, mencoba peruntungan lewat tendangan jarak jauh. Tembakan Matee Sarakum memanfaatkan operan Paso merobek jala Aqil Savik dengan sepakan keras dari luar kotak penalti. Skor 1-0 untuk Thailand bertahan hingga turun minum.
Usai jeda, Garuda Muda menghentak. Namun, Thailand justru bisa memperbesar keunggulan pada menit ke-49. Matee mencetak gol kedua memanfatkan umpan tarik dari sisi penyerangan timnya. Gol ini sebenarnya bisa dicegah andai Aqil Savik yang tanpa gangguan bisa memotong bola di depannya dan Nurhidayat tak berhenti menempel Matee. Nurhidayat yang mengikuti pergerakan Matee berhenti di depan gawang yang membuat pemain Thailand itu bisa menyambut bola dengan leluasa tanpa kawalan.
Tersengat situasi tersebut, Witan Sulaeman dkk merespons. Serangan cepat dimotori Syahrian Abimanyu berusaha menembus pertahanan Gajah Putih walaupun sulit. Permainan keras diperagakan Indonesia yang diladeni oleh tim tamu.
Tendangan Saddil menit ke-65 melenceng tipis dari sasaran. Tujuh menit berselang Witan melepaskan sepakan jarak dekat. Terus menyerang, Garuda Muda membuka harapan.
Pada Menit ke-83, Rifad Marasabessy mencetak gol balasan. Berawal dari tembakan Rivaldo Ferre, membentur tiang gawang Thailand. Bola pantulan disambar Marasabessy merobek jala Nopphon Lakhonphon.
Pada sisa waktu yang ada, pasukan muda Merah Putih terus menggempur pertahanan tim tamu. Namun skor 2-1 untuk Thailand tidak berubah. Tim tamu bermain tenang mengandalkan penempatan posisi dan akurasi operan yang baik untuk meredam serangan Indonesia sekaligus menghabiskan waktu pertandingan.