REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Tim Yamaha, Massimo Meregalli secara terbuka mengkritik pembalapnya, Mavercik Vinales. Hal itu disampaikan setelah Vinales untuk pertama kalinya berdiri di podium Assen sejak GP Austin tahun ini.
"Sejak di Mugello, kami sudah tahu bahwa Maverick tidak mendorong cukup keras saat pemanasan. Suhu ban, khususnya ban depan cepat turun. Itu yang menyebabkan ban depannya tak berfungsi baik di lima lap pertama setiap balapan. Kami sering memintanya untuk mendorong diri lebih kuat karena suhu memengaruhi ban," kata Meregalli, dilansir dari Speedweek, Selasa (10/7).
Vinales kerap menunjukkan kekecewaannya sepanjang balapan tahun ini. Ia tak bisa berjuang untuk menang dan mendapat gelar dunia, sehingga sering mengkritik Yamaha.
"Tidak mudah menangani situasi seperti ini. Dia (Vinales) masih muda, namun keinginannya masih kurang kuat untuk menang. Terkadang dia juga tak mendengarkan dan hanya menunggu sampai bertemu akar permasalahan. Cuma saja saya akui dia tenang. Kami tahu itu dan menghormatinya sebagai pembalap kami. Kami mencoba menunjukkan kepadanya bagaimana seharusnya menghadapi situasi ini," jelas Meregalli.
Rekan setim Vinales, Valentino Rossi, terpaut 41 angka di belakang pemimpin klasemen MotoGP sementara, Marc Marquez. Vinales menyusul di posisi ketiga dengan selisih 47 angka dari Marquez.
"Valentino tiga kali naik podium sangat positif. Di Barcelona, kami menjalani tes yang bagus. Untuk Brno, kami berharap ada peningkatan. Juga akan ada tes pribadi di Misano pertengahan Agustus nanti. Jika kami tak menerima komponen baru di Brno, maka kami akan mencobanya di Misano," kata Meregalli.