Kamis 12 Jul 2018 13:31 WIB

Presiden Apresiasi Kemenangan Lalu Muhammad Zohri

Prestasi Lalu diharap Presiden bisa menjadi modal pada Asian Games.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Indira Rezkisari
Pemenang perlombaan IAAF World U20 kategori 100 meter di Tampere, Finlandia, Lalu Muhammad Zohri dari Indonesia.
Foto: REUTERS
Pemenang perlombaan IAAF World U20 kategori 100 meter di Tampere, Finlandia, Lalu Muhammad Zohri dari Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kemenangan pelari muda, Lalu Muhammad Zohri, dalam ajang Kejuaraan Dunia Atletik U-20 yang berlangsung di Tampere, Finlandia. Indonesia disebutnya bangga dengan kemenangan Lalu.

"Tentu saja kita bangga ada anak bangsa yang jadi juara. Saya kira tidak saya saja, tapi seluruh rakyat Indonesia tentu senang dan bangga," ujar Jokowi, Kamis (12/7).

Dalam kejuaraan ini, Lalu berhasil masuk finis dengan catatan waktu 10,18 detik. Ia mengalahkan dua pelari U-20 terbaik Amerika Serikat (AS) Anthony Scwartz dan Eric Harrison yang menduduki peringkat kedua dan ketiga dengan waktu 10,22 detik.

Lalu sekaligus memecahkan rekornas junior atas nama dirinya dari 10,25 menjadi 10,18 detik. Bahkan rekor Lalu ini mendekati rekornas level senior yang masih dipegang Suryo Agung Wibowo dengan waktu 10,17 detik.

Menurut Jokowi, kemenangan Lalu bisa menjadi modal bagi pelari-pelari Indonesia untuk terus berjuang terutama pada pagelaran Asian Games Agustus mendatang. Modal penting seperti ini pun layak disematkan seperti kepada atlet Bulutangkis yang mampu mendulang medali emas pada kejuaraan Indonesia Open 2018.

"Ini nanti (atlet) lari modal lagi untuk Asian Games," ujar Jokowi.

Melalui laman IAAF, Lalu merasa bangga karena bisa  memberikan hasil yang terbaik untuk bangsa. "Ini juga menjadi modal saya untuk berlaga di Asian Games 2018 saat negara kami menjadi tuan rumah," kata Lalu.

Dalam cabang utama 100 meter final, semua mata penonton di stadion awalnya tertuju pada jalur pusat yang ditempati duo AS. Namun demikian, Lalu Muhammad Zohri sekali lagi membuktikan bahwa selalu tidak bijaksana untuk mengabaikannya jalur terakhir atau jalur kedelapan yang ditempatinya.

Dalam 32 tahun sejarah Kejuaraan Dunia Atletik U-20 IAAF, penampilan terbaik seorang atlet Indonesia adalah finis kedelapan di 100 meter heat pada edisi perdana 1986. Tetapi, itu semua berubah pada Rabu malam dengan kehadiran sosok mengejutkan yang tak diunggulkan asal Indonesia yang tampil luar biasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement