REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asisten pelatih atletik Pusat Pendidikan Latihan Pelajar Nusa Tenggara Barat (PPLP NTB) I Made Budiasa mengaku telah memprediksi bakat atlet atletik nasional Lalu Muhammad Zohri sejak 2016. Bakat Lalu, kata dia, sudah terlihat sejak ikut kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional seperti Kejuaraan Antar-PPLP di Jakarta pada 2016.
"Dia lari 10,88 detik. Pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2017 di Jawa Tengah, dia meraih catatan waktu 10,26 detik," ujar Budiasa ketika dihubungi Antara di Jakarta, Kamis (12/7).
Dalam Kejuaraan Nasional AntarPPLP pada 2017, Lalu juga meraih catatan waktu 10,26 detik pada nomor perlombaan bergengsi itu. Ia sangat optimistis dengan prestasi Lalu sejak mengikuti kejuaraan-kejuaraan nasional. Dalam dua tahun, Lalu dapat meraih catatan waktu yang bagus.
Budiasa bahkan menyatakan Lalu akan melampaui rekor nasional pada nomor lari 100 meter yang masih dipegang oleh Suryo Agung Wibowo yaitu 10,17 detik.
Baca juga: Presiden Apresiasi Kemenangan Lalu Muhammad Zohri
"Kami di daerah hanya berpesan agar Lalu tidak cepat puas ketika meraih gelar juara. Lalu harus tetap displin dalam segala hal dan tidak boleh sombong," ujarnya.
Selain memberikan amanat kepada mantan atlet asuhannya, Budiasa juga meminta agar PB PASI tidak memaksakan atlet kelahiran Karang Pangsor Kabupaten Lombok Utara itu. Sebab, lalu masih muda. Budiasa khawatir Lalu cedera sehingga laju prestasinya tertahan.
Lalu Muhammad Zohri meraih gelar juara dunia lari 100 meter putra U-20 yang berlangsung di Tampere, Finlandia, Rabu malam (11/7) waktu setempat.