Kamis 12 Jul 2018 22:17 WIB

Menpora Janjikan Bonus untuk Zohri

Diantaranya dalam bentuk beasiswa

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Hazliansyah
Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri melakukan selebrasi seusai menang dalam perlombaan Atletik IAAF World U20 Championships cabang lari 100 meter di Tampere, Finlandia, Kamis (11/7). Lehtikuva/Kalle Parkkinen via REUTERS
Foto: REUTERS
Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri melakukan selebrasi seusai menang dalam perlombaan Atletik IAAF World U20 Championships cabang lari 100 meter di Tampere, Finlandia, Kamis (11/7). Lehtikuva/Kalle Parkkinen via REUTERS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menjanjikan bonus bagi atlet muda Indonesia, Lalu Muhammad Zohri yang berhasil menyabet emas di ajang Kejuaraan Atletik Dunia U-20 di Finlandia. Meski belum tentu dalam bentuk uang, namun bonus kepada pelari asal Lombok tersebut dipastikan dalam bentuk beasiswa dan santunan.

"Kami (Kemenpora) akan memberikan beasiswa. Bahkan saya pribadi, akan berusaha untuk memperbaiki rumahnya," kata Imam saat dijumpai di sela kunjungan ke pusat pelatihan nasional pencak silat di Jakarta, Kamis (12/7).

Imam mengatakan, Zohri merupakan tanggungjawab pemerintah. Selama ini pelari U-20 itu bersekolah di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dibiayai oleh Kemenpora.

Imam menerangkan, Zohri berasal dari keluarga sederhana. "Saya merinding melihat perjuangan Zohri. Dia seorang yatim. Dari keluarga tidak mampu. Tapi berhasil mencatatkan sejarah baru bagi Indonesia," sambung Imam.

Karena itu, Imam mengatakan, kewajiban pemerintah untuk tetap menjamin perkembangan karier Zohri di bidang atletik.

Zohri finis tercepat di nomor 100 meter putra dengan waktu 10,18 detik saat mengikuti Kejuaran Atletik Dunia U-20 di Finlandia, Rabu (11/7). Zohri mengalahkan dua pelari terbaik Amerika Serikat (AS) Anthony Scwartz dan Eric Harisson yang finis dengan waktu 10,22 detik.

Catatan waktu tersebut membuat Zohri berada di podium utama dunia dan berhak dengan medali emas. Gelar juara dunia pun menjadi miliknya. Gelar tertinggi atletik Indonesia yang tak sekalipun pernah tercapai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement