Sabtu 14 Jul 2018 23:14 WIB

Riwayat Cedera, Alasan Pedrosa Pensiun Lebih Cepat

Pedrosa telah melewatkan 10 balapan karena cedera yang ia alami.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Endro Yuwanto
Dani Pedrosa
Foto: AP Photo/Antonio Calanni
Dani Pedrosa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu lalu, pemenang podium MotoGP sebanyak 31 kali, Dani Pedrosa, mengumumkan balapan MotoGP 2018 merupakan turnamen terakhirnya. Keajaibannya di kelas teratas balap motor itu terusik oleh masalah fisik yang ia alami sejak bertahun-tahun.

"Saya mungkin ingin memiliki tubuh yang lebih kuat. Sesuatu yang dapat menahan dampak lebih baik agar bisa bertahan dari beberapa cedera di sejumlah titik di tubuh saya," kata Pedrosa dikutip dari Motorsports, Sabtu (14/7).

Pria berusia 32 tahun itu mengakui, banyaknya cedera yang ia alami membuat masa pensiunnya datang lebih cepat dari yang seharusnya. Sejak melakukan debut balapan di MotoGP pada 2006, Pedrosa telah melewatkan 10 balapan karena cedera yang ia alami.

"Satu dan lain hal, saya yakin cedera mempercepat proses saya mencapai titik ini (pensiun). Sebelumnya, olahragawan menyelesaikan kariernya lebih cepat dari sekarang. Itu sangat bagus, tapi cedera yang saya alami mempercepat proses itu," ujar Pedrosa.

Menurut Pedrosa, alasan utamanya dalam memilih mengakhiri karier sebagai pembalap adalah karena ia tak bisa memberikan segalanya saat balapan. Selain itu, kini ia telah memiliki prioritas yang berbeda dibandingkan dengan olahraga adu cepat itu. "Jujur kepada diri saya sendiri, saya menjalani balapan selalu 1.000 persen dan saya memberikan segalanya untuk itu dan saat ini itu semua sudah sedikit berbeda," jelasnya.

Pembalap Honda yang dihubung-hubungkan dengan kepindahan ke tim satelit Yamaha, SIC Racing, itu mengakui, kemungkinan untuk melanjutkan karier di MotoGP menggiurkan. Namun, ia tetap pada keputusannya untuk pensiun. "Seperti yang saya katakan di Barcelona, saya memilki perasaan dan kurang lebih gagasan yang jelas tentang apa yang akan menjadi keputusan saya, tetapi peluang muncul, dan Anda tidak perlu menutup pintu dengan cara itu," jelas dia.

Semasa kariernya, pembalap yang melakukan debut bersama Movistar Activa Cup itu pernah meraih tiga kali gelar juara dunia di dua kelas yang berbeda dalam tiga tahun berturut-turut. Pedrosa menjadi pembalap nomor satu di kelas Moto3 pada 2003.

Usai sukses meraih gelar di kelas balap motor 125cc itu, The Spaniard memutuskan untuk naik kelas dengan berkompetisi di Moto2. Di sana, ia berhasil menjadi juara dunia pada musim pertamanya. Saat itu ia berada di bawah naungan Telefonica Movistar Honda. Ia berhasil mencatatkan tujuh kemenangan dan 13 kali naik podium.

Pada musim itu, selain berhasil menjadi kampiun, Pedrosa juga mendapatkan gelar rookie of the year. Karena itu, tim Movistar Honda memperpanjang kontraknya selama satu tahun. Kepercayaan itu pun dibayar pria bertinggi badan 158 sentimeter itu dengan kembali keluar sebagai juara.

Setelah puas melahap tiga gelar kejuaraan selama tiga musim berturut-turut, pembalap yang identik dengan nomor 26 itu bergabung dengan kelas MotoGP pada musim setelahnya atau pada 2006. Prestasi terbaik Pedrosa di MotoGP bersama dengan pabrikan HRC-Honda adalah menempati posisi runner up di tahun 2007, 2010, dan 2012.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement