Senin 16 Jul 2018 19:54 WIB

PASI Minta Zohri tak Diundang ke Banyak Acara Seremonial

Zohri saat ini menjadi bintang baru atletik Indonesia.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri melakukan selebrasi seusai menang dalam perlombaan Atletik IAAF World U20 Championships cabang lari 100 meter di Tampere, Finlandia, Kamis (11/7). Lehtikuva/Kalle Parkkinen via REUTERS
Foto: REUTERS
Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri melakukan selebrasi seusai menang dalam perlombaan Atletik IAAF World U20 Championships cabang lari 100 meter di Tampere, Finlandia, Kamis (11/7). Lehtikuva/Kalle Parkkinen via REUTERS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Besar (PB) Persatuan Atletik Indonesia (PASI) meminta semua pihak tak mengajak Lalu Muhammad Zohri mengikuti acara-acara seremonial. Ini disampaikan Sekjen PASI Tigor Tanjung usai rapat persiapan penyambutan Zohri di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senin (16/7). Zohri akan tiba di Indonesia pada Selasa (17/7) atau Rabu (18/7) dini hari WIB. 

“Jadi bagi kami (PASI) sederhana saja, agar Lalu (Zohri) ini setiba di Indonesia nggak perlu lagi diundang ke sana ke sini,” ujar Tigor kepada wartawan, Senin (16/7). Sebab kata dia, Zohri harus kembali fokus ke pemusatan latihan untuk persiapan Asian Games 2018.

Zohri saat ini menjadi bintang baru atletik Indonesia. Pelari asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu berhasil merebut gelar juara dunia saat finis tercepat di nomor lari 100 meter pada Kejuaraan Atletik U-20 Dunia 2018, di Tempere, Finlandia, Rabu (11/7). 

Prestasi Zohri tersebut menjadi torehan baru bagi atletik Indonesia. Sebab tak pernah sekali pun dalam sejarah atletik, Indonesia berhasil menyabet gelar juara dunia. 

Atas prestasi Zohri tersebut, mendadak semua pihak dan pejabat negara saling sibuk memberikan pujian setinggi langit. Pun semua pihak saling mengklaim sebagai pihak yang ikut membantu karier dan prestasi kelas dunia pelari 18 tahun tersebut. 

Kemenpora pun ikut menjadi yang paling bangga dengan keberhasilan Zohri dari lintasan dunia. Sebab Zohri terdaftar sebagai siswa Pusat Pengembangan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) yang berada di bawah kementerian tersebut. 

Kebiasaan di Kemenpora, setiap atlet yang pulang dari luar negeri dengan prestasi atau medali emas akan disambut di Bandara Udara Soekarno-Hatta. Tak terkecuali untuk Zohri kali ini. 

Bedanya, penjemputan Zohri kali ini akan rencananya akan diadakan lebih meriah. Kemenpora bakal melibatkan kementerian lain, dan DPR RI, bahkan pemerintah provinsi da juga pihak swasta. Keluarga Zohri dari NTB pun diboyong ke Jakarta untuk penyambutan Zohri.

Baca Juga: Zohri, Bob Hasan, dan Pahlawan Kesiangan

Dalam rilis resmi rencana penyambutan yang disampaikan Sekertaris Kemenpora (Sesmenpora) Gatot Dewa Broto, acara penjemputan Zohri, terdiri dari 12 mata acara. Kebanyakan mata acara seremonial dan sambutan-sambutan dari pejabat negara. Zohri pun rencananya  akan diundang ke Istana Negara pada hari yang lain.

Tigor meminta agar penyambutan Zohri dilakukan dengan cara sederhana. “Kami minta acara penyambutan itu tidak lebih dari 30 menit,” sambung Tigor. 

Sebab, kata dia, Zohri butuh istirahat. Tigor memperkirakan waktu perjalanan udara Zohri menuju Indonesia mencapai 20 jam. 

“Itu sangat meletihkan. Jadi kalau kita sambut dia dengan acara yang terlalu panjang dan melelahkan, kasihan. Dia perlu istirahat,” kata Tigor. Ia pun mengatakan, PASI akan melakukan proteksi kepada Zohri usai tiba di Indonesia dari ragam acara seremonial dan perayaan gelar juara dunia demi persiapan Asian Games 2018.

Baca Juga: Prahara Fauzan Sang Juara Dunia Karate

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement