REPUBLIKA.CO.ID, BUENOSAIRES -- Kuatnya pengaruh Lionel Messi di dalam tim Argentina menjadi salah satu cerita yang muncul dari Piala Dunia 2018 Rusia. Dugaan muncul saat pelatih Jorge Sampaoli sampai bertanya kepada Messi untuk memainkan Sergio Aguero saat mengalahkan Nigeria pada pertandingan fase grup.
Tak ada yang tahu cara Lionel Messi menjalin komunikasi dengan para pemain Argentina lainnya. Tapi kuatnya pengaruh Messi seolah dibenarkan Nicolas Burdisso, bek yang musim lalu memperkuat Torino.
Bek 37 tahun itu menceritakan pernah berkonflik dengan Messi. Intrik kecil terjadi dalam sebuah laga Copa America 2011 lalu.
"Kami melakukan konfrontasi fisik di ruang ganti," kata eks penggawa AS Roma dan Inter Milan kepada Telefe, dikutip Football Italia, Senin (16/7).
Burdiso menerangkan, ia bukan satu-satunya orang yang pernah berteriak keras pada Messi. Ia mengakui saat itu terbawa emosi.
Sebelumnya terjadi perdebatan antara keduanya di lapangan. Ia mengisahkan, Messi menginginkan bola darinya.
Menurut Burdisso, ia sudah berusaha memberikan operan pada bintang Barcelona itu. Tapi bola yang ia kirimkan tidak sampai pada sasaran.
"Dia marah, saya juga marah. Kami berjalan ke ruang ganti. Ketika saya melihat dia datang, saya menunggunya, mereka sampai memisahkan kami," ujar pemain yang memulai karier profesional di Boca Juniors ini.
Kendati demikian, perselisihan tidak berlarut-larut. Menurut Burdisso, hal-hal seperti itu sering terjadi dalam sepak bola.
"Lionel memiliki keperibadian yang kuat, begitu juga saya. Semuanya berakhir dengan baik," ujar pemilik 49 caps timnas senior Argentina ini.