Selasa 17 Jul 2018 03:00 WIB

Presiden Kroasia Curi Perhatian pada Final Piala Dunia

Ia mengenakan kaus timnas Kroasia berpola kotak-kotak merah dan putih.

Presiden Kroasia Kolinda Grabar Kitarovic (kiri) saat menghibur kapten Kroasia, Luka Modric.
Foto: AP Photo/Martin Meissner
Presiden Kroasia Kolinda Grabar Kitarovic (kiri) saat menghibur kapten Kroasia, Luka Modric.

REPUBLIKA.CO.ID, ZAGREB -- Presiden Kroasia Kolinda Grabar Kitarovic mencuri perhatian banyak pihak untuk kehadirannya pada final Piala Dunia di Moskow. Ia berdiri di bawah guyuran hujan pada upacara penutupan, tersenyum, dan memeluk setiap pemain dari kedua tim. Kroasia kalah 2-4 dari Prancis pada pertandingan final yang berlangsung di Stadion Luzhniki, Moskow, Ahad (15/7).

Grabar Kitarovic berdiri di podium bersama Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, ketika medali-medali diberikan kepada para pemain dari kedua tim. Ia mengenakan kaus timnas Kroasia berpola kotak-kotak merah dan putih. 

Ketika hujan mengguyur, Putin dipayungi, sementara Grabar Kitarovic berdiri dengan kebasahan. Namun ia tetap tersenyum di bawah guyuran hujan deras, terlihat gembira dengan penampilan gagah berani Kroasia. Seorang asisten kemudian akhirnya memberikan payung kepadanya.

Baca juga: Ratusan Ribu Warga Kroasia 'Tumpah' ke Jalan Sambut Timnas

"Adegan terbaik di Piala Dunia. Turun hujan, tanpa payung dan Kolinda Grabar Kitarovic memeluk setiap pemain dari Kroasia dan Prancis, bahkan meski Kroasia kalah. Itulah emosi murni dan begitu hangat. Bukan politik, hanya olahraga! Selamat kepada kedua tim!" komentar seseorang melalui media sosial.

Orang lain menggaris bawahi keanggunannya meski Kroasia kalah di final. "Presiden Kroasia yang patah hati terlihat anggun dalam kekalahannya, memeluk setiap pemain!" ucapnya. "Ia membuat para penggemar semakin emosional," tambah komentar lainnya.

Grabar Kitarovic memperlihatkan hasrat luar biasa sepanjang turnamen, mengikuti kiprah timnya pada setiap pertandingan setelah fase grup, namun absen pada pertandingan semifinal melawan Inggris karena mengikuti pertemuan NATO di Brussel.

"Presiden Kroasia keluar sebagai pemenang. Kaus sepak bola, hujan, menangis, rambut yang berantakan, hal itu tidak mengganggunya," kata salah seorang lainnya.

Baca juga: Ronaldo Akui Mudah Ambil Keputusan Gabung Juventus

Beberapa orang lain juga melihat pertunjukan semangat olahraga yang hebat ketika ia memeluk pemain dari kedua tim, "Sangat menyukai bahasa tubuh dan semangat olahraga Anda sepanjang pertandingan final Piala Dunia. Anda merupakan lambang sejati dari semangat olahraga. Maju terus!"

Pada Senin (17/7) malam, ibu kota Kroasia, Zagreb, akan menjadi tempat perayaan selamat datang untuk tim sepak bola mereka. Vatreni melampaui kesuksesan terhebat sepanjang sejarah Kroasia, melewati prestasi para pendahulunya 20 tahun silam ketika Kroasia memenangi peringkat ketiga pada Piala Dunia 1998 di Prancis.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement