Selasa 17 Jul 2018 10:47 WIB

Nama Stasiun Metro Diubah Nama Pemain Timnas Prancis

Champs Elysees seluas 2 km persegi dibanjiri ribuan suporter Prancis.

Suporter Prancis memanjat tiang lampu penerangan saat merayakan keberhasilan timnas kesayangan mereka menjuarai Piala Dunia 2018 di Paris, Prancis, Senin (16/7).
Foto: EPA-EFE/Etienne Laurent
Suporter Prancis memanjat tiang lampu penerangan saat merayakan keberhasilan timnas kesayangan mereka menjuarai Piala Dunia 2018 di Paris, Prancis, Senin (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Rakyat Prancis berpesta merayakan keberhasilan timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 2018. Sistem metro (kereta bawah tanah) Paris pun memasuki suasana perayaan.

Mereka mengumumkan nama sejumlah stasiun yang diubah secara singkat untuk menghormati para pemain dan pelatih timnas Prancis. Seperti stasiun Notre-Dame des Champs yang diberi label ulang "Notre Didier Deschamps".

Stasiun Victor Hugo beda lagi. Namanya dialihkan ke "Victor Hugo Lloris" selaku kapten tim dan penjaga gawang.

Rakyat Prancis benar-benar menikmati keberhasilan mereka menjadi juara dunia. Champs Elysees seluas 2 km persegi dibanjiri ribuan suporter. Arc de Triomphe dan Place de la Concorde yang tak kalah luasnya, berubah menjadi lautan manusia pada Minggu malam.

''Mereka melambaikan bendera merah putih dan biru, menyalakan petasan dan meniup peluit sampai pagi,'' sebut laporan Reuters.

Skuad Didier Deschamps tiba kembali di Prancis dengan disambut fan yang menyemut di bandara Charles de Gaulle. Sebuah parade menuju Champs Elysees digelar untuk membawa para pemain timnas Prancis berkeliling menyapa suporter mereka.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menggelar resepsi kemenangan di Istana Elysee. Bagi Macron yang menjadi presiden tahun lalu pada usia 39 tahun dengan membawa gerakan politiknya menuju kemenangan melawan rintangan, keberhasilan tim sepak bola itu kemungkinan akan memiliki dampak positif setelah kemerosotan popularitasnya dalam jajak pendapat.

Bukan hanya di Paris bahwa negara telah diambil alih oleh demam sepak bola. Dari selatan Nice dan Marseille ke Lille di utara, Nantes di barat dan sejumlah kota dan kota lain di antaranya, stasiun TV penuh dengan gambar penggemar berpakaian merah, putih dan biru bernyanyi di jalan dan alun-alun.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement