Selasa 17 Jul 2018 14:56 WIB

Tim Cahill Umumkan Pensiun dari Timnas Australia

Tim Cahill merupakan pencetak gol terbanyak untuk Australia dengan 50 gol

Tim Cahill
Foto: EPA-EFE/DAVID MOIR
Tim Cahill

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pencetak gol terbanyak Australia Tim Cahill mengumumkan keputusannya pensiun dari tim nasional. Hal ini menandakan penampilannya bersama Australia di Piala Dunia Rusia kemarin sebagai yang terakhir.

Cahill (38), yang telah mencatatkan 50 gol internasional dari 107 penampilannya, hanya tampil sebagai pemain pengganti untuk "Socceroos" pada pertandingan terakhir mereka di fase grup. Di pertandingan itu Australia menyerah 0-2 dari Peru.

"Hari ini merupakan hari di mana saya secara resmi gantung sepatu pada karier internasional saya dengan Socceroos (julukan timnas Australia)," kata Cahill melalui akun Twitternya pada Selasa.

Cahill tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya bisa membela negara di arena pertandingan sepak bola internasional.

"Tidak ada kata-kata yang dapat dijelaskan mengenai apa makna untuk mewakili negara saya. Terima kasih banyak kepada Anda semua untuk dukungan sepanjang karier saya mengenakan lambang Australia," kata Cahill. 

photo
Tim Cahill

Keputusan Cahill telah dapat diduga mengingat usianya dan fakta bahwa Socceroos memiliki pelatih baru yakni Graham Aronold. Ia juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan kesempatan bermain di level klub pada tahun lalu.

Cahill meninggalkan klub Liga Australia Melbourne City pada Desember silam dan memperkuat klub divisi kedua Inggris Millwall. Selama di klub London Selatan itu, Cahill hanya memainkan sepuluh pertandingan. Sebagian besar tampil sebagai pemain pengganti.

Kemampuan Cahill untuk mencetak gol di saat-saat krusial telah menjadikan dirinya sebagai sosok penting untuk tim selama 14 tahun karier internasionalnya.

Sebagai pemain pengganti, ia mencetak dua gol ketika Socceroos mengalahkan Jepang pada Piala Dunia 2006 di Jerman. Membuat timnya mendapatkan kemenangan perdana di pesta sepak bola global tersebut.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement