Jumat 20 Jul 2018 06:19 WIB

Zohri Tegaskan tidak Terbebani Harapan Masyarakat

Ia justru menganggap hal tersebut sebagai pemantik untuknya menjuarai ajang lainnya.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Presiden Terima  Lalu Muhammad Zohri. Presiden Joko Widodo (kiri) menerima  Atlet lari  Lalu Muhammad Zohri di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Terima Lalu Muhammad Zohri. Presiden Joko Widodo (kiri) menerima Atlet lari Lalu Muhammad Zohri di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Lalu Muhammad Zohri meroket setelah menjadi kampiun Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018 di Tampere, Finlandia, Rabu (11/7) kemarin. Berkat keberhasilannya pada nomor lari 100 meter, sprinter asal Nusa Tenggara Barat (NTB) dikenal di masyarakat Indonesia, bahkan dunia.

Tanggung jawab besar kini hadir seiring harumnya nama Zohri. Sebab, kini masyarakat Indonesia, khususnya pecinta olahraga atletik, berharap Zohri bisa mendulang berbagai prestasi ke depan. Namun ternyata, sprinter yang baru menginjak usia 18 tahun merasa tak terbebani. Ia justru menganggap hal tersebut sebagai pemantik untuknya menjuarai ajang bergengsi lainnya.

"Ini justru memotivasi saya dan atlet lain untuk bisa berlatih lebih keras," ucap Zohri saat konfrensi pers di Hotel Century, Jakarta, Kamis (19/7).

Awalnya dalam perlombaan lari jarak 100 meter tersebut Zohri bukanlah unggulan. Sebab, ia harus bersaing dengan dua sprinter jempolan Ameriak Serikat, Anthony Schwarts dan Eric Harrison. Namun, Dewi Fortuna berpihak kepada remaja asal Dusun Karang Pangsor, NTB, Zohri keluar sebagai yang terbaik dengan catatan waktu 10,18 detik.

"Sebelumnya saya tidak menyangka jadi juara dunia. Soalnya ketika babak semifinal catatan waktu saya terbaik keempat," sambung dia.

Berkat keberhasilannya Zohri mendapat undangan untuk bertemu Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Dalam kesempatan itu ia diajak berkeliling menggunakan mobil golf di Istana Presiden Bogor.

Zohri pun mengungkapkan, Jokowi menyarankan kepadanya untuk tidak cepat berpuas diri dan tetap rendah hati. "Saya bangga bisa diundang Pak Jokowi ke Istana. Kami berkeliling dan ia memberikan motivasi kepada saya," katanya.

Sprinter yang sebelumnya bercita-cita ingin menjadi pemain sepak bola menambahkan bahwa target ke depannya bukanlah Asian Games. Sejauh ini, kata dia, tak ada persiapan khusus untuk Asian Games.

Sayang tanya jawab bersama Lalu Zohri harus terhenti. Ia meminta untuk kembali ke kamar dan beristirahat. Ternyata, ia kelelahan setelah mengikuti serangkaian acara penyambutan, pemberian hadiah, serta wawancara di tv.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement