Selasa 24 Jul 2018 20:31 WIB

Jamu Borneo FC di Stadion PTIK, Sriwijaya FC Jadi 'Musafir'

Operator kompetisi Liga 1 tidak mengabulkan seluruh permohonan Sriwijaya.

Rep: Maspril Aries/ Red: Endro Yuwanto
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (23/7) meninjau perbaikan kursi stadion Gelora Sriwijaya di komplek Jakabaring Sport City (JSC) yang dirusak oknum suporter pada laga Liga 1 Indonesia antara Sriwijaya FC melawan Arema FC, Sabtu (21/7).
Foto: Republika/Maspril Aries
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (23/7) meninjau perbaikan kursi stadion Gelora Sriwijaya di komplek Jakabaring Sport City (JSC) yang dirusak oknum suporter pada laga Liga 1 Indonesia antara Sriwijaya FC melawan Arema FC, Sabtu (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sriwijaya FC akan menjalani laga di luar kandang pada pekan pertama putaran kedua Liga 1 2018. Tim berjuluk Laskar Wong Kito itu tidak bisa menjamu Borneo FC di Stadion Gelora Sriwijaya pada Ahad (29/7). Sriwijaya FC harus menjadi tim 'musafir' lantaran berlaga di luar Palembang.

"PT Liga Indonesia Baru sudah memutuskan laga Sriwijaya FC melawan Borneo FC tetap akan berlangsung pada 29 Juli 2018 tempat pertandingan dipindahkan ke Stadion PTIK Jakarta Selatan yang menjadi kandang Bhayangkara FC," kata Direktur Pertandingan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), perusahaan pemilik Sriwijaya FC, Augie Bunyamin, Senin (23/7).

Pasca-laga terakhir putaran pertama melawan Arema FC di Stadion Gelora Sriwijaya yang berakhir dengan aksi anarkis suporter Sriwijaya yang merusak bangku stadion, Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 Indonesia (Inasgoc) memutuskan melarang seluruh venue di Kompleks Jakabaring Sport City (JSC) untuk seluruh pertandingan Liga 1. Termasuk laga kandang Sriwijaya FC pada 29 Juli 2018 melawan Borneo FC. 

Terhadap keputusan tersebut, manajemen Sriwijaya FC berkirim surat kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menunda pelaksanaan dua laga kandang Sriwijaya FC melawan Borne FC dan Madura United FC.

"Kami meminta pertandingan melawan Borneo FC dan Madura United ditunda pelaksanaannya. Alasannya, panitia pelaksana pertandingan Sriwijaya FC juga menjadi panitia pelaksana Asian Games XVIII untuk cabang sepak bola putri sebagai penugasan dari PSSI," kata Sekretaris Perusahaan PT SOM Faisal Mursyid.

Menurut Faisal Mursyid, manajemen Sriwijaya FC berusaha memperjuangkan agar Alberto Goncalves dan kawan-kawan tetap bisa tampil di Stadion Gelora Sriwijaya untuk dua partai kandang tersebut setelah pelaksanaan Asian Games XVIII.

Namun permohonan tersebut ditolak PT LIB. Menurut Augie Bunyamin, operator kompetisi Liga 1 Indonesia tidak mengabulkan seluruh permohonan Sriwijaya. "PT LIB tetap memutuskan laga pekan ke-18 melawan Borneo tetap dilaksanakan 29 Juli. Ini hanya tempatnya dipindah dari Stadion Gelora Sriwijaya ke Stadion PTIK di Jakarta Selatan," katanya.

Untuk laga pekan ke-20 melawan Madura United, Augie Bunyamin menjelaskan, PT LIB setuju pelaksanaan ditunda dari 11 Agustus 2018 ke waktu setelah pelaksanaan Asian Games XVIII yang berakhir 2 September 2018. "Laga kandang melawan Madura United FC akan berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya setelah Asian Games," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement