Selasa 31 Jul 2018 13:11 WIB

Menang di Bantul Namun Terancam Sanksi, Ini Kata Mario Gomez

Puluhan bobotoh masuk ke lapangan dan menyalakan flare

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Hazliansyah
Pelatih Persib Mario Gomez memberikan instruksi saat laga tunda melawan Persija di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (30/6). Persija menang dengan skor 1-0.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pelatih Persib Mario Gomez memberikan instruksi saat laga tunda melawan Persija di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (30/6). Persija menang dengan skor 1-0.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Persib Bandung pulang dengan poin penuh saat laga kontra PS Tira di Stadion Sultan Agung, Bantul, Senin (30/7). Sayangnya, kemenangan pada malam itu dihantui sanksi Komdis PSSI.

Sebab ribuan Bobotoh turut hadir mendukung Persib sehingga laga tandang serasa laga kandang. Selebrasi Bauman setelah mencetak gol di menit akhir pun diikuti dengan puluhan Bobotoh yang masuk ke lapangan dan penyalaan flare.

"Tidak masalah, karena mereka bukan masuk untuk menyerang tim lain, mereka terlalu senang dan ingin menikmati kemenangan dengan tim," ujar pelatih Persib Bandung Gomez usai pertandingan.

Gomez memang tidak bisa memastikan Persib akan menerima sanksi atau tidak. Namun pelatih asal Argentina ini paham maksud penonton adalah hal yang baik.

"Mungkin bisa saja disanksi atau tidak, tapi mereka tidak melakukan sesuatu setelah pertandingan," jelasnya.

Gomez kini menunggu keputusan sidang Komdis PSSI dan berharap keadilan dari hasil tersebut.

"Saya pikir tidak (disanksi), karena mereka bukan masuk untuk berkelahi, mereka masuk untuk menikmati. Jika mereka masuk untuk berkelahi akan jadi hal yang berbeda, seperti saat Arema dulu," jelas Gomez seraya menyentuh dahi.

Meski di sanksi pun, Gomez mengaku siap. Namun dia meminta keadilan.

"Kita main di Persija dan kita kalah disana, kita pulang ke Bandung naik rantis. Tapi banyak pendukung persija yang melempari Persib, dan tidak ada yang bilang apapun. Sementara sekarang, mereka masuk untuk menikmati tim," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement