Jumat 03 Aug 2018 16:02 WIB

Greysia/Apriyani Patahkan Dominasi Cina di Kejuaraan Dunia

Dalam 14 tahun terakhir, ganda putri Cina selalu menjadi juara dunia

Pasangan ganda putri Cina, Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Foto: Humas PBSI
Pasangan ganda putri Cina, Greysia Polii/Apriyani Rahayu

REPUBLIKA.CO.ID, NANJING -- Indonesia mengirimkan satu wakilnya melalui pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu ke babak semifinal Kejuaraan Dunia BWF 2018 di Nanjing, Cina. Greysia/Apriyani yang menempati unggulan kelima harus jatuh bangun mengalahkan Juara Dunia 2017 sekaligus unggulan pertama dari Cina, Jia Yifan/Chen Qingchen di perempat final, Jumat (3/8).

Kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di perempat final World Championships 2018 merupakan satu pukulan bagi tim Cina. Chen Qingchen/Jia Yifan yang merupakan unggulan pertama sekaligus juara bertahan di turnamen ini.

Untuk pertama kalinya sejak tahun 1995, ganda putri Cina tak berhasil meraih gelar di kejuaraan dunia. Dalam 14 tahun terakhir, ganda putri Cina selalu mengamankan medali emas dan merajai panggung kejuaraan dunia.

Hal ini menjadi sinyal positif tak hanya bagi perkembangan ganda putri Indonesia, tetapi penyebaran peta kekuatan ganda putri dunia. Setelah pudarnya dominasi Negeri Tirai Bambu di sektor tunggal putri, kini kekuatan ganda putri pun tak hanya dikuasai mereka.

Chen/Jia yang kini duduk di peringkat satu dunia, mengakui kalau Greysia/Apriyani memang memenangkan pertarungan mental yang terjadi di saat-saat kritis.

"Kami kalah dengan cara yang sangat disayangkan, padahal kami sudah memimpin perolehan angka. Kami kehilangan beberapa poin penting dan ini adalah kesalahan besar. Lawan semakin percaya diri," ujar Chen usai pertandingan.

"Kami sudah sudah coba mengontrol keadaan, kami kehilangan banyak poin krusial karena mental kami tidak stabil saat itu. Kami merasa tidak bisa bermain di permainan terbaik kami, seharusnya saat itu kami tidak boleh terlalu memikirkannya," kata Jia.

"Greysia adalah pemain berpengalaman. Dia sudah berusia 30 tahun tetapi dia bermain seperti seolah dia masih muda. Dari cara dia berlari keliling lapangan, cara dia mengembalikan bola. Kami melihat semangatnya untuk meraih kemenangan. Kami rasa lawan kami lebih baik dalam hal mengatasi tekanan, sedangkan kami tak bisa mengontrolnya," tambah Jia.

Di babak semifinal, Greysia/Apriyani akan berhadapan dengan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara. Pasangan Jepang ini lolos ke semifinal setelah mengalahkan Jongkolphan Kittiharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand), dengan skor 21-12, 22-20.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement