Selasa 07 Aug 2018 13:33 WIB

Enam Atlet Paralimpik Batalkan Long March ke Jakarta

Sekretaris Kemenpora menemui enam atlet paralimpik itu di Purwakarta, Senin malam.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Endro Yuwanto
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto.
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto.

REPUBLIKA.CO.ID,  PURWAKARTA -- Sekretaris Kemenpora Gatot Dewa Broto menemui enam atlet paralimpik peraih medali emas Papernas XV 2016 asal Jawa Barat (Jabar) yang tengah melakukan aksi long march dari Bandung menuju Jakarta. Gatot menemui keenam atlet tersebut saat singgah di Purwakarta, Senin (6/8) malam.

Dalam pertemuan antara perwakilan Kemenpora dengan enam atlet tersebut disepakati bahwa aksi jalan kaki tersebut dihentikan. Keenam atlet tersebut rencananya akan kembali ke Bandung, Selasa (7/8) siang ini.

Menurut Farid Surdin, atlet paralimpik cabang tolak peluru, dalam pertemuan yang berlangsung Senin malam hingga Selasa dinihari, dicapai kesepakatan yang dituangkan dalam surat pernyataan yang ditanda-tangani oleh Gatot Dewa Broto dan perwakilan para atlet. Ia mengatakan, ada 15 poin kesepakatan dalam pertemuan tersebut.

Di antaranya, Kemenpora akan memperjuangkan secara maksimal lewat Asian Paralympic Committee (APC) agar para atlet ini mendapatkan haknya untuk berlaga di Asian Paragames 2018.

Selain itu, kata Farid, Kemenpora akan mengirimkan tim auditor untuk melakukan verifikasi terhadap terjadinya pungutan liar yang diduga dilakukan oleh NPCI Jabar. Perbuatan itu, lanjut dia, melanggar Undang-Undang Nomor 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Peraturan Presiden Nomor 95/2017 terkait Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional, Pungli, dan Prestasi Atlet.

"Saya merespons positif dicapainya kesepakatan. Yang kami harapkan apa yang tertuang dalam pernyataan itu bisa segera direalisasikan," kata atlet tolak peluru asal Kota Cirebon ini.

Sebelumnya diberitakan para atlet ini memulai long march pada Sabtu (4/8) pagi dengan start di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage, Kota Bandung. Sedianya mereka akan berjalan kaki menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta serta ke Istana Kepresidenan untuk mengembalikan medali emas kepada Presiden RI Joko Widodo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement