REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Gianluigi Buffon mengakui telah mengikuti Paris Saint-Germain (PSG) selama tiga tahun terakhir. Buffon akhirnya menjadi bagian PSG pada musim 2018/2019.
Ia tak asal memilih. Buffon mengaku berdiskusi dengan banyak orang yang dinilainya tahu banyak mengenai PSG. Termasuk pemain timnas Italia yang sedang atau pernah membela les Rouge et Bleus.
“Saya juga bicara dengan (Marco) Verratti dan (Salvatore) Sirigu," kata Buffon kepada PSGMag, dikutip Football Italia, Selasa (7/8).
Buffon paham, manajemen PSG menariknya untuk memperkuat tim demi mewujudkan mimpi meraih gelar juara Liga Champions. Menurut Buffon, tim tangguh semestinya mampu membuat lompatan di kompetisi terelite Benua Biru ini.
Bagi Buffon, butuh kesabaran untuk menggapai ambisi itu. "Tapi dengan satu identitas, kelompok, ruang ganti yang bagus, pelatih kuat, waktu bisa dipersingkat," urai Buffon.
Agen Buffon, Silvano Martina, mengungkapkan kiper berusia 40 tahun itu sempat berniat untuk pensiun dari lapangan hijau setelah kontraknya bersama Juventus tak diperpanjang. Juventus menawarkan tambahan kontrak setahun, namun disertai pemotongan gaji. Buffon tak setuju dan lebih suka gantung sarung tangan.
Buffon menyampaikan keputusannya ini kepada Silvano dalam satu kesempatan minum kopi bersama. "Dia bilang bahagia bisa pensiun sebelum menambahkan bisa tampil baik di klub besar lain selama beberapa tahun," ungkap Silvano.
Curahan hati ini direspons Silvano. Ia kemudian mengontak kenalannya di PSG. Gayung bersambut, PSG memintanya segera datang untuk membereskan detail kontrak.
Sikap manajemen PSG ini membuat Buffon bersimpati. Buffon merasakan hasrat besar dari PSG yang menginginkannya bergabung. Ini membuat eks kiper yang namanya besar bersama Parma merasa termotivasi.
"Buat mereka, kesepakatan ini sama pentingnya dengan Neymar, seolah dia 10 tahun lebih muda. Mereka menawarkan kontrak dua tahun sementara Buffon hanya ingin satu tahun," klaim Silvano.