Ahad 12 Aug 2018 00:33 WIB

Fakhri Husaini: Latihan Penalti Bermanfaat Bagi Timnas U-16

Fakhri berterima kasih kepada para suporter yang telah memberikan dukungan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Israr Itah
Pelatih Timnas Indonesia U-16 Fakhri Husaini (kiri) memeluk pesepak bola Indonesia Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi (kanan) dan David Maulana (tengah) usai pertandingan Final Piala AFF U-16 melawan Thailand di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8).
Foto: M Risyal Hidayat/Antara
Pelatih Timnas Indonesia U-16 Fakhri Husaini (kiri) memeluk pesepak bola Indonesia Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi (kanan) dan David Maulana (tengah) usai pertandingan Final Piala AFF U-16 melawan Thailand di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pelatih timnas Indonesia U-16 Fakhri Husaini bangga dengan perjuangan anak asuhnya pada final Piala AFF U-16 2018. Timnas U-16 tampil sebagai juara setelah menaklukkan Thailand U-16 dengan skor 4-3 (1-1) lewat adu penalti, Sabtu (11/8). Kemenangan tersebut, kata dia, tak lepas dari latihan tendangan penalti yang terus diasah para pemainnya.

"Semua pemain yang main atau tidak memiliki kontribusi besar. Kiper melaksanakan tugas dengan sangat baik, begitu pun para penendang penalti. Latihan penalti semuanya membawa manfaat," kata Fakhri saat menggelar konferensi pers seusai pertandingan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Fakhri kemudian berterima kasih kepada para suporter yang telah memberikan dukungan luar biasa kepada anak asuhnya. Baik yang datang langsung ke stadion ataupun yang memberikan dukungan dari luar lapangan. Fakhri pun mempersembahkan trofi yang diraih anak asuhnya bagi para pendukung timnas Indonesia.

Penjaga gawang Timnas U-16 Ernando Ari Sutaryadi pun merasa bangga atas keberhasilannya menjuarai Piala AFF U-16 2018. Bahkan, Nando mengaku, kebanggaan yang dirasakannya tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.

"Saya berlatih, bekerja keras, pokoknya saya merasa banggalah dengan capaian ini dan buat sejarah baru," ujar Nando.

Nando mengaku, keberhasilannya menepis dua tendangan penalti pemain Thailand tidak lepas dari kerja kerasnya. Dia pun mengaku selalu mengaplikasikan berbagai ilmu yang diperolehnya dari jajaran pelatih.

Tidak hanya itu, Nando juga mengaku belajar dari kegagalan Timnas U-19 yang gagal meraih juara lantaran kalah dari Malaysia lewat adu penalti. "Saya menjadikan contoh kegagalan Timnas U-19 saat adu penalti. Saya belajar dari senior itu dan kami ingin membanggakan Indonesia," ujar Nando.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement