Senin 13 Aug 2018 12:13 WIB

Pertama di Indonesia, Sirkuit Sentul Gelar Night Race

Sebagai cara memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

Seri pertama ISSOM di Sentul International Sirkuit, Bogor, pada Ahad (25/3).
Foto: ist
Seri pertama ISSOM di Sentul International Sirkuit, Bogor, pada Ahad (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ABM Enterprise bersama Sirkuit Internasional Sentul kembali memberi sentuhan apik pada perhelatan balap mobil turing terbesar di Indonesia, Indonesian Sentul Series of Motorsports (ISSOM) 2018. 

“Race seri ke-empat ini kebetulan bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Indonesia, dan juga berdekatan dengan ulang tahun Sirkuit Sentul, kita ingin buat sesuatu yang baru dan tetap seru tentunya,” ujar CEO ABM Enterprise, Vivi Montolalu di Sirkuit Internasional Sentul, akhir pekan kemarin.

Guna menyemarakan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia dan Ulang Tahun Sirkuit Sentul ke-25, ABM Enterprise bersama Sirkuit Internasional Sentul yang juga mendapatkan dukungan penuh dari ABM Motorsport, Gazpoll dan ETCC akan mengadakan seri ke-4 ISSOM pada malam hari, bertajuk 2018 ISSOM Round 4 Night Race.

“Pada race seri keempat ini kita akan adakan pada malam hari, ini akan sangat seru sekali, selain tentunya akan menawarkan pengalaman dan atmosfer baru baik untuk pembalap maupun penonton, pada night race nanti juga akan dimeriahkan oleh pertunjukan live DJ, dan fireworks,” papar Vivi.

Selain itu, Vivi juga mengungkapkan bahwa seluruh pertandingan dalam Night Race akan dapat disaksikan secara live streaming.

Sementara itu, berbagai persiapan guna menyelenggarakan event Night Race yang disebut-sebut baru pertama kali diadakan di Indonesia, General Manager (GM) Sirkuit Internasonal Sentul, Lola Moenek mengungkapkan bahwa pihaknya telah melengkapi seluruh sudut sirkuit sepanjang 3,9 km tersebut dengan sistem penerangan baik berupa lampu maupun sticker.

“Setelah kita pasangi lampu diseluruh tempat, Sirkuit Sentul akan lebih terang dari Sirkuit Le Mans Prancis,” janji Lola.

Meskipun demikian, Lola menyebutkan bahwa meskipun telah dipasangi penerangan, namun karena Night Race ini adalah hal yang baru di dunia balap mobil resmi dan demi unsur safety, maka setiap mobil balap yang turun diwajibkan memasang dan menyalakan lampu. 

“Karena saya akan mengutamakan safety. Jadi persyaratan untuk balapan malam itu, mobil yang ikut balapan malam harus menggunakan lampu, selain itu juga pembalap yang turun harus melewati beberapa tahap pemeriksaan kesehatan, seperti tekanan darah, mata, dan jantung,” ujarnya.

Saat melakukan balapan malam hari, tingkat konsentrasi akan lebih dibutuhkan ketimbang balapan yang digelar siang hari. Hal ini didasari karena banyak blind spot yang lebih banyak. Di samping itu, kondisi mata pembalap juga ikut menentukan kelayakan seorang pembalap untuk ikut serta dalam gelaran ini.

Penyelenggara menyatakan mengurangi jumlah balapan. Jika pada seri biasanya yang berlangsung siang hari akan ada 12 kelas balapan. Maka khusus malam hari, hanya hanya ada 6 kelas yang lolos kualifikasi setelah beberapa pertimbangan.

“Kelas yang dipertandingkan adalah Indonesia Touring Championship 1600 Max, Super Touring Championship Divisi 1 dan 2, Euro Touring Car Championship 3000, Japan Super Touring Car Championship, dan Indonesia Touring Car Championship,”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement