REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Lima penggawa tim nasional U-16 asal Purwakarta mendapat apresiasi atas prestasinya membawa Indonesia memenangkan Piala AFF U-16. Salah satunya, mereka direncanakan akan diberangkatkan untuk menimba ilmu di akademi sepak bola Sporting Lisbon, Portugal.
Kelima penggawa tersebut adalah Yadi Mulyadi, Ahludz Dzikri dan Muhammad Talaohu, serta Muhammad Fajar Faturrahman dan Hamsa Medari Lestahulu.
"Sejak saya bertemu mereka saat usia sekolah dasar (SD), saya berkeyakinan kalau anak-anak ini bisa bersaing di tingkat Asia," ujar Ketua KONI Kabupaten Purwakarta, Dedi Mulyadi kepada Republika.co.id, Rabu (15/8).
Dedi mengatakan, keputusan mengirim kelima pemain hasil didikan sekolah sepak bola ASAD 313 Jaya Perkasa Purwakarta ke akademi sepak bola di luar negeri ini agar mereka dapat terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan sepak bola. Sehingga bisa menjadi pemain profesional dan membanggakan tanah air.
"Kita sudah koordinasi dengan manajer ASAD, biayanya mencapai Rp 500 juta per anak per tahun untuk tinggal di Portugal," ujar Dedi yang juga Pendiri
dan Pembina ASAD Jaya Perkasa.
Manager ASAD 313 Jaya Perkasa, Alwi Hasan, mengatakan, kelima pemain tidak akan berangkat dalam waktu dekat. Namun setelah mereka menjalani karantina dan turun di Piala AFC U-16 2018 di Malaysia September mendatang.
Menurut Alwi, saat ini anak-anak tersebut masih berusia 14-15 tahun. Jika tak ada aral melintang, mereka akan belajar sepak bola di Sporting Lisbon selama dua tahun.
"Jadi, ketika kembali ke tanah air mereka sudah bisa ikut seleksi untuk Timnas U-19," ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Fajar Faturrahman sangat gembira ketika mendapat tawaran sekolah di Sporting Lisbon, Portugal. Sekolah tersebut merupakan mimpi bagi anak-anak pecinta sepak bola seperti dirinya.
"Ini merupakan mimpi kami. Semoga, mimpi ini akan segera terwujud. Meskipun di Portugal sana tidak ada bala-bala (bakwan), tapi kami sangat ingin belajar di Eropa," ujarnya dengan nada bahagia.