REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) akhirnya minta maaf terhadap Mesut Oezil terkait dengan serangan rasis. Hujatan rasisme tersebut muncul saat Oezil berpose dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Presiden DFB Reinhard Grindel mengaku seharusnya ia tidak menyalahkan Oezil terkait kegagalan Jerman lolos ke fase gugur Piala Dunia 2018 di Rusia. Terkait dengan serangan rasis terhadap gelandang Arsenal tersebut, Grindel menyatakan semestinya ia menempatkan diri dengan tepat dan membantu Oezil.
''Saya seharusnya mengeluarkan kata-kata yang tegas. Beberapa serangan sangat tidak bisa diterima. Saya minta maaf jika Mesut Oezil merasa diabaikan oleh DFB,'' ujar Grindel, dikutip dari National Post, Senin (20/8).
Akibat persoalan tersebut, Oezil yang merupakan pemain berdarah Turki, memutuskan untuk mundur dari tim nasional (timnas) Jerman. Padahal, foto Oezil dan Erdogan tersebut diambil sebelum Piala Dunia 2018 dimulai. Tapi, DFB, suporter dan telanjur mengecamnya ramai-ramai dengan nada rasis.
''Di mata Grinda dan pendukungnya, saya Jerman saat kami menang. Tapi saya imigran saat kami kalah,'' kata Oezil saat memutuskan mundur dari timnas Jerman.
Namun, Grindel menolak pernyataan Oezil tersebut. Baginya, timnas Jerman baik menang maupun kalah tetaplah bersama-sama. Ia menilai menyalahkan satu pemain karena gugur di Piala Dunia adalah sebuah hal yang absurd. Ia juga menolak untuk mengundurkan diri atas kegagalan Jerman karena merasa didukung penuh oleh DFB.