REPUBLIKA.CO.ID, SILVERSTONE -- Pembalap tuan rumah, Cal Crutchlow menyesalkan pembatalan MotoGP Inggris, Ahad (26/8) waktu setempat. Meski demikian, dia menghormati putusan Komite Keselamatan dan suara mayoritas pembalap yang menentang perlombaan demi alasan keamanan dan keselamatan.

"Jika itu saya, saya putuskan tetap membalap. Tapi, bukan itu intinya. Mayoritas pembalap menolak masuk lintasan dan kami harus menerima itu demi alasan keamanan. Itu terlalu berbahaya," kata Crutchlow dilansir dari Speedweek, Senin (27/8).

Ia mengatakan guyuran hujan tidak bisa diprediksi. Apakah bakal reda atau justru semakin deras saat putuskan balapan.

"Trek Silverstone sangat panjang, 5,9 kilometer. Anda tak bisa menebak berapa lebat hujan turun di tikungan berikutnya atau saat setengah putaran tersisa," ujarnya.

Menurut Crutchlow, mayoritas pembalap kecewa tidak bisa melakukan balapan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Semua pembalap dikatakannya telah siap bertarung, begitu juga dengan penonton yang pastinya ingin melihat suguhan terbaik dari para pembalap.

"Semua pembalap datang ke sini untuk balapan. Kami tidak ke sini untuk akhir pekan gratis. Kami ingin menyajikan tontonan terbaik untuk penggemar. Namun, ini sudah keputusan bersama," kata dia.

Ia mengatakan keputusan menunda balapan sudah menjadi kesepakatan bersama. Tidak ada tekanan dari masing-masing pihak, karena pembatalan semata-mata untuk keselamatan pembalap.

"Tak ada yang menekan kami mengambil keputusan ini, demikian juga kami tak pernah menekan pejabat berwenang untuk menghentikan balapan. Kami tahu cuacanya tak kunjung membaik, terlalu dingin, bahkan suhu di bawah 10 derajat," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika