Senin 27 Aug 2018 18:43 WIB

Kapten Persib: Evaluasi Timnas U-23, Pertahankan Milla

Ada persamaan kepemimpinan antara Milla dan pelatih timnas di zaman Peter White.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Sepakbola Indonesia, Luis Milla.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pelatih Sepakbola Indonesia, Luis Milla.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kapten Persib Bandung buka suara mengenai performa timnas U-23 di ajang Asian Games 2018. Meski tidak mencapai target masuk semifinal, perjuangan timnas Indonesia patut diacungi jempol.

"Mereka main bagus, puas mungkin pecinta sepak bola. Namun itu hasil yang bisa kita capai saat ini," kata Supardi di SPOrT Jabar, Bandung, Senin (27/8).

Baca Juga

Mantan pemain timnas ini mengakui banyak perubahan besar. Untuk itu, ia mengingatkan jangan hanya melihat sisi negatif dari kekalahan timnas saat lawan Uni Emirat Arab pekan lalu.

"Kita jangan menghujat mereka sudah kerja keras semua pemain dan pelatih. Support mereka demi bangsa, itu yang penting," jelas pemain yang membela Indonesia di ajang Piala AFF 2006 ini.

Menurut Supardi, kualitas timnas sudah lebih baik. Untuk itu, penting bagi skuat Garuda untuk dapat mengevaluasi dan membawa kemajuan bagi sepak bola Indonesia. "Tetap jadi pembelajaran, ke depannya kita target di Piala AFF. Berharap pemain-pemain kita main bagus, pilihan pelatih. Pelatih sudah bagus," ujar pemain nomor punggungg 22 ini.

photo
Pemain Persib Bandung, Supardi Nasir di SPOrT Jabar, Bandung, Jumat (20/7).

Di sisi lain, jika harus memilih, Supardi menyarankan agar tetap mempertahankan pelatih timnas Indonesia Luis Milla. Saat ini, Milla memang dalam ambang pemecatan usai gagal mencapai target untuk maju ke semifinal Asian Games 2018.

"Milla dipertahankan, karena perubahan signifikan sepak bola. Taktik mereka jauh lebih baik, mereka main bola antarlininya tak monoton. Mereka berani main bola, itu yang paling saya perhatikan," kata pria kelahiran Bangka ini.

Supardi merasa ada persamaan kepemimpinan antara Luis Milla dan pelatih timnas di zamannya, Peter White. Meski hanya sebentar dengan timnas, White mampu membawa Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2004 silam. "Gaya-gayanya sama seperti lawan Thailand. Saat White pegang (timnas), taktik jadi sulit untuk dibaca," kata dia.

Supardi melanjutkan, timnas memang harus dibina sejak U-16. Agar tim yang solid dapat terbentuk dan tim lebih siap untuk menghadapi lawan dari negara lain. "Di umur mereka saya dulu belum seperti itu. Bagus sekali, jaga mereka. Mereka aset untuk kita ke depan, baik U-16 dan U-19," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement