REPUBLIKA.CO.ID, VALLADOLID -- Pelatih Barcelona Julen Lopetegui meradang pasca-timnya menghadapi Real Valladolid pada pekan kedua La Liga Spanyol, Ahad (26/8) waktu setempat. Pun dengan anak-anak asuhnya, tidak terkecuali Sergio Busquets.
Namun, keluhan Barcelona bukan karena hasil yang didapat atau pun kepemimpinan wasit, melainkan kondisi lapangan di markas Real Valladolid, Stadion Jose Zurillo, tempat digelarnya laga tersebut. Di laga tersebut, Barcelona harus susah payah memastikan kemenangan.
Juara La Liga musim lalu itu baru memastikan raihan tiga angka lewat torehan gol dari Ousmane Dembele pada menit ke-57. Valladolid sebenarnya sempat mencetak gol, namun wasit membatalkan gol tersebut lewat tayangan VAR.
Barcelona pun akhirnya berhasil membawa pulang tiga angka dari laga tandang pertama pada musim ini. Kendati begitu, Valverde masih tetap menyiratkan kekecawaannya, terutama dalam hal kondisi lapangan tempat laga tersebut digelar.
Rumput di lapangan Jose Zurillo sangat mudah terkelupas dan tidak menempel dengan permukaan tanah secara maksimal. Kondisi ini tidak terlepas dari minimnya persiapan Valladolid jelang laga tersebut. Manajemen klub tersebut baru memasang rumput di lapangan pada empat hari sebelum laga itu digelar.
Valverde pun meradang dan menyebut, lapangan tersebut tidak layak menggelar kompetisi setingkat La Liga. Kekhawatiran terbesar Valverde adalah buruknya kondisi lapangan akan memperbesar risiko cedera pemain. ''Jelas ada masalah di lapangan. Saya tidak pernah melihat kondisi rumput seburuk itu. Saya kira, lapangan tersebut tidak menunjang penampilan yang menghibur. Ini bukan hanya perkara kemenangan, tapi fan juga bisa menikmati sepak bola. Beruntung, tidak ada pemain yang cedera,'' kata Valverde seperti dikutip Footbal Espana.
Keluhan senada juga diungkapkan gelandang bertahan Barcelona Sergio Busquets. Menurut gelandang berusia 30 tahun itu, kondisi lapangan di Stadin Jose Zurillo tidak layak untuk menghelat pertandingan di level La Liga. Bahkan, di sejumlah area lapangan, Busquet menyebutnya sama seperti permukaan pantai. ''Sangat disesalkan, salah satu kompetisi terbaik di dunia, dimainkan di lapangan seburuk itu,'' jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
