REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Barcelona dikabarkan telah mengakhiri minat mereka untuk mendatangkan Paul Pogba musim ini. Pihak Manchester United enggan menjual pemain bintangnya tersebut karena tak bisa mendatangkan penggantinya.
Laporan yang dibuat oleh media Spanyol, dikutip dari Express, Barcelona menyerah dalam pengejaran terhadap pemain internasional Prancis tersebut sebelum bursa transfer Liga Spanyol ditutup pada Jumat (31/8) mendatang. Iblis Merah menolak menjualnya karena melihat tak ada kans untuk mendatangkan penggantinya.
Namun, laporan tersebut juga mengatakan, Pogba masih ingin pergi dari Old Trafford. Ia dikabarkan ingin hijrah ke Camp Nou untuk bergabung dengan Lionel Messi, Luis Suarez, dan sederet pemain bintang Barcelona lainnya.
Selain itu, pemain berusia 25 tahun itu juga disebut siap mengikuti jejak langkah Philippe Coutinho untuk mencoba pindah pada bursa transfer musim dingin mendatang. Coutinho sebelumnya telah dekat dengan kepindahannya ke Barcelona 12 bulan lalu. Namun Liverpool terus mengeluarkan pernyataan pemain gelandang itu tidak akan dijual.
Kemudian, klub Merseyside menjual pemain internasional Brasil itu lima bulan setelahnya. Coutinho dilego ke Barcelona dengan biaya sebesar 142 juta pound.
Pogba menjadi bagian saat United menderita kekalahan memalukan di markas sendiri oleh Tottenham. Mereka kemasukan tiga gol dan tak dapat membalas satu pun pada Selasa (28/8) dini hari lalu.
Dengan hasil itu, United hanya membukukan satu kemenangan dari tiga laga awal mereka di Liga Primer Inggris. Pogba pun mengaku tak bisa mengerti apa yang salah dari timnya saat melakoni laga melawan Mauricio Pochettino.
"Bahkan kami tidak mengerti. Kami memulai pertandingan dengan sangat baik, kami kebobolan dua gol pada babak kedua," jelasnya.
Menurutnya, gol pertama Tottenham adalah pukulan nyata bagi timnya. Terlebih timnya memegang kendali permainan. Ketika kebobolan satu dan dua gol, kata dia, seluruh tim terus mencoba mengejarnya.
"Kami memiliki peluang, dan kami kebobolan yang ketiga. Para penggemar terus mendorong kami, mereka benar-benar di belakang kami. Kami benar-benar merasa bersalah terhadap mereka, sangat kecewa. Kami ingin melakukan yang lebih baik," ujar dia.