Senin 03 Sep 2018 22:01 WIB

Kemenpora Upayakan Atlet Berprestasi Jadi Dosen

Para atlet ini mempunyai pengalaman yang mungkin tidak akan didapatkan dari kuliah.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan paparannya saat wawancara di Gedung Kemenpora, Jakarta, Jumat (10/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan paparannya saat wawancara di Gedung Kemenpora, Jakarta, Jumat (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengupayakan agar atlet-atlet berprestasi di ajang internasional diberikan kesempatan menjadi dosen tidak tetap atau dosen lepas di perguruan tinggi.

"Kami akan menjalin kerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk mewujudkan hal itu," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi di Jakarta, Senin (3/9).

Menurut dia, para atlet ini mempunyai pengalaman yang mungkin tidak akan didapatkan dari kuliah empat atau enam satuan kredit semester (SKS). Dia menganggap pengalaman yang ditularkan para atlet dapat menumbuhkan motivasi dan semangat pantang menyerah di kalangan mahasiswa.

Selain itu, sang atlet pun diharapkan semakin terdorong untuk berprestasi lebih baik dan semakin antusias mengejar apa yang mereka inginkan.

"Api semangat tidak boleh redup, harus tetap menyala," kata Imam.

Nantinya, kesempatan menjadi dosen itu diberikan bersamaan dengan deretan bonus yang diberikan pemerintah yang biasanya berupa uang tunai, kesempatan menjadi aparatur sipil negara, dan rumah. 

Seperti di Asian Games 2018, di mana Indonesia meriah 31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 perunggu, setiap peraih medali emas mendapatkan hingga Rp 1,5 miliar, perak hingga Rp 500 juta, dan perunggu maksimal Rp 250 juta.

Total, pemerintah memberikan Rp 210 miliar untuk para atlet Asian Games 2018, baik untuk atlet dengan medali, atlet yang belum meraih medali serta pelatih. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement