Selasa 04 Sep 2018 16:12 WIB

Masalah Kontrak Pemain, Sepak Bola Denmark Terancam Hukuman

DBU belum menemukan solusi terbaik mengenai kontrak sejumlah pemain reguler.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Para pemain timnas Denmark (baju merah).
Foto: AP/David Vincent
Para pemain timnas Denmark (baju merah).

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Federasi Sepak Bola Denmark (DBU) menghadapi masalah baru. Tim nasional Denmark terancam gagal ke Piala Eropa 2020.

DBU belum menemukan solusi terbaik mengenai kontrak sejumlah pemain reguler. Ini menyangkut hak-hal pemain seperti perjanjian sponsor individu dengan perusahaan pesaing sponsor timnas.

DBU menolak tawaran pemain untuk memperpanjang kontrak. Federasi tersebut menunda negosiasi hingga dua pertandingan berikutnya.

Denmark akan menghadapi Slovakia dan Wales pada liga antar negara-negara Eropa. Andai wakil Skandinavia tidak memiliki perwakilan dalam dua partai tersebut, hukuman tampil di Piala Eropa 2020 menunggu.

Kapten Denmark, Simon Kjaer angkat bicara terkait situasi ini. Ia menilai DBU telah menciptakan masalah.

"Mereka membuat seolah-olah pemain yang tidak ingin bermain di ajang internasional. Tapi justru sebaliknya. DBU tidak bisa menemukan solusi cepat. Sekarang kami takut akan konsekuensi terhadap sepak bola Denmark," kata bek Sevilla kepada surat kabar negaranya, dikutip dari Sky Sport, Selasa (4/9).

DBU akan mengumumkan nama pemain yang bakal berlaga melawan Slovakia dan Wales. Kjaer dan sejumlah pilar Denmark di Piala Dunia 2018 terancam batal tampil.

Federasi setempat dikabarkan mengandalkan pesepak bola di liga lokal. DBU bahkan tidak mempekerjakan pelatih Age Hareide di kamar ganti. Arsitek Denmark untuk dua laga tersebut belum diketahui.

Presiden DBU Jesper Moller menyesalkan mandeknya negosiasi antara mereka dengan Christian Eriksen cs. Ia menjelaskan pihaknya perlu mengubah aturan komersil dengan para pemain demi pengumpulan dana untuk sejumlah proyek komunitas.

Para pemain tidak setuju akan hal itu karena kesepakatan dengan sponsor pribadi masing-masing. Ia masih berharap Denmark turun dengan kekuatan terbaik ketika menghadapi Slovakia dan Wales.

"Yang penting sekarang dua pertandingan nasional akan dimainkan. Jika tidak, kami berisiko mendapat denda besar," ujar Moller.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement