Selasa 04 Sep 2018 17:33 WIB

Defia Disambut Meriah Saat Kembali ke Kampus

Defia dan dua rekannya sesama tim taekwondo Kota Bogor mendapatkan pengalungan bunga.

Defia Rosmaniar.
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Defia Rosmaniar.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Peraih emas partama Asian Games 2018 Indonesia, Defia Rosmaniar, kembali masuk kampus. Ia disambut penuh suka cita dan apresiasi dari civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kesatuan, Kota Bogor, Selasa (4/9). 

Defia dan dua rekannya sesama tim taekwondo Kota Bogor mendapatkan pengalungan bunga. Defia tercatat sebagai mahasiswa mahasiswa D3 Manajemen Pemasaran dan sudah menyelesaikan studi, akan diwisuda November. 

Ketua STIE Kesatuan Kota Bogor Dr Iriyadi mengatakan, sebuah kebanggaan anak didiknya berhasil membawa harum nama Kota Bogor dan menampilkan prestasi yang gemilang di Asian Games. "Tentunya keberhasilan Defia menjadi penyembangat bagi kampus STIE Kesatuan, dan memotivasi mahasiswa lainnya untuk melakukan hal yang serupa," kata Iriyadi.

Sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang telah diukir Defia, pihak kampus menyediakan bonus beasiswa melanjutkan pendidikan ke strata pertama. efia mengaku sangat bersyukur dengan semua penyambutan dan apresiasi yang diterimanya. Sejumlah hadiah telah diterimanya, termasuk bonus dari Presiden, uang saku, serta apartemen dari Pemkot Bogor. 

"Alhamdulillah, begitu banyak yang peduli dan perhatian, ini jadi penyemangat," kata dara 23 tahun ini. 

Dalam kesempatan tersebut, Defia juga menceritakan pengalamannya mendapatkan medali emas, dan memilih karier menjadi atlet. Defia bergabung dengan taekwondo Kota Bogor sejak 2010. Ia mengenal olahraga bela diri tersebut dari kakak sepupu sejak SMP, sekadar untuk mengisi waktu kosong.

"Awalnya sempat dilarang ibu karena saya anak perempuan, katanya kurang baik. Tapi saya tetap lanjut dan merasa passion saya di sini," katanya. 

Walau ibunya menentang pilihannya, tapi almarhum ayahnya mendukung keinginan Defia untuk menjadi atlet taekwondo. 

Defia masuk Pelatnas sejak 2012, sampai kini masih dalam masa pemusatan latihan untuk menghadapi Porda Jawa Barat. Selain Asian Games, sejumlah medali juga diraihnya dalam beberapa kejuaraan, seperti meraih perunggu di Myanmar, peringkat dua di kejuaraan Filipina, dan meraih medali emas di kejuaraan Pulau Jeju Korea Selatan pada Juli lalu. 

Menurut Defia, ia tertantang untuk meraih medali pertama di Asian Games. "Rasa ingin tahu, kalau dapat medali emas itu apa rasanya. Makanya termotivasi, apalagi dapat banyak dukungan dari teman dan lingkungan sekitar," katanya. 

Defia juga menceritakan pengalaman membagi waktu untuk kuliah dan latihan. Selama mengikuti pelatnas, ia belajar melalui internet dan selalu berkomunitas dengan dosen bimbingan. 

"Kalau ada UTS biasanya diberi izin pulang dan ikut ujian," katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement