Selasa 04 Sep 2018 17:46 WIB

Persani Minta Pemerintah Fokus Benahi Cabor Lumbung Medali

Pemerintah lebih fokus membenahi cabang olahraga yang menyediakan banyak medali.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Israr Itah
Pesenam putri Indonesia Rifda Irfanaluthfi memberikan salam kepada penonton sebelum bertanding pada pertandingan final cabang senam artistik kategori kuda-kuda lompat (Vault) putri Asian Games 2018 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (23/8).
Foto: Republika/Prayogi
Pesenam putri Indonesia Rifda Irfanaluthfi memberikan salam kepada penonton sebelum bertanding pada pertandingan final cabang senam artistik kategori kuda-kuda lompat (Vault) putri Asian Games 2018 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Wakil Ketua Bidang Bimbingan Prestasi dan Litbang Persatuan Senam Indonesia (Persani) Ita Yuliati meminta pemerintah mengambil pelajaran dari penyelenggaraan Asian Games 2018 ini. Ke depannya, Ita berharap pemerintah lebih fokus membenahi cabang olahraga yang menyediakan banyak medali, seperti renang, atletik, dan gymnastic (senam).

"Kalau pemerintah fokus benahi olahraga seperti senam, atletik, renang, itu akan sangat bagus. Ada berapa medali yang bisa diperebutkan di sana," kata Ita kepada Republika.co.id, Selasa (4/9).

Untuk cabang senam, Indonesia berhasil mendapatkan dua medali, yakni satu perak lewat nomor senam artistik dan satu perunggu atas nama Agus Prayoko di kategori senam artistik putra.

Olahraga senam terbagi ke dalam tiga kategori. Senam artistik, senam ritmik, dan senam trampolin. Untuk artistik mempertandingkan 14 medali untuk putra dan putri. Ritmik dua medali masing-masing satu putra satu putri dan trampolin dua medali masing-masing satu untuk putra dan putri.

Ita berpendapat bila dukungan pemerintah besar untuk membenahi cabang olahraga ini, Indonesia bisa menjadi negara yang selalu berada di daftar papan atas perolehan medali di multieven internasional seperti Asian Games, SEA Games dan juga Olimpiade.

"Jadi, gymnastic itu induk olahraga. Sangat disayangkan kalau tidak diperhatikan," ujar Ita.

Ita juga menilai hal yang sama untuk atletik dan renang yang mempertandingkan puluhan medali. Sampai saat ini dari dua cabor tersebut, Indonesia belum mempesembahkan medali emas Asian Games  2018. 

Ita mengungkapkan mengenai ketiadaan fasilitas latihan tetap cabor senam jelang pertandingan Asian Games 2018 ini. Mereka tidak punya sarana latihan tetap sejak adanya renovasi di stadion Gelora Bung Karno. PB Persani jadi harus membuat desentralisasi latihan di empat tempat, yakni di DKI Jakarta, Riau, Lampung dan Jawa Timur.

Untungnya untuk mematangkan persiapan, mereka dapat melakukan try out ke Doha, Qatar dan training camp ke Rusia. Sehingga para atlet senam Indonesia dapat membiasakan diri dengan atmosfer kompetisi tingkat internasional.

Ita meminta perhatian lebih pemerintah terhadap cabor gymnastic karena sudah memberikan bukti atlet senam Indonesia di bawah Persani punya potensi besar. Mereka telah mencatatkan sejarah pertama kali mendapatkan medali Asian Games lewat Rifda dan Agus.

Sebelumnya di SEA Games 2015 Singapura dan SEA Games 2017 Kuala Lumpur, atlet senam Indonesia juga mendulang medali emas dan perak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement