REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menilai wajar India menjadi pesaing Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Ini menyusul kemampuan kedua negara menggelar kejuaraan-kejuaraan internasional.
"Kami sudah mendapatkan informasi sejumlah cabang olahraga akan menggelar kejuaraan dunia yang berlangsung di arena-arena Asian Games. Itu menjadi bagian tindak lanjut yang harus dilakukan setelah Asian Games," ujar Menpora di sela-sela bermain bulu tangkis bersama para atlet dan selebritas di Jakarta, Selasa (4/9).
Kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, menurut Imam, diawali dengan pembentukan tim untuk melakukan lobi kepada negara-negara anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC).
"Olimpiade 2020 menjadi momentum awal untuk memberitahu kepada masyarakat dunia bahwa Indonesia pernah menjadi tuan rumah Asian Games yang sukses. Sukses penyelenggaraan, sukses prestasinya, dan memberikan kesan kepada seluruh tamu-tamu yang datang ke Indonesia," kata Imam.
Menpora mengatakan, lobi Indonesia ketika Olimpiade 2020 juga menampilkan arena-arena pertandingan pasca-Asian Games sebagai arena yang layak menggelar Olimpiade. "Erik Thohir sebagai Ketua Komite Olimpade Indonesia akan melakukan banyak hal sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk meyakinkan negara peserta," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia memiliki posisi tawar untuk menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan Olimpiade 2032. Ini karena penyelenggaraan Asian Games 2018 berlangsung lancar dengan disokong kesiapan arena bertaraf internasional. "Arena sudah siap. Saya lihat sendiri Kompleks Olimpiade di London, kami di sini, di Senayan jauh lebih baik sehingga kami mulai ada harga diri untuk Olimpiade," kata Jusuf Kalla.
Sementara, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menyatakan bahwa Indonesia memiliki posisi dan peluang yang bagus untuk menggelar pesta akbar olahraga Olimpiade. "Dengan kesuksesan Asian Games, kalian telah membuktikan bahwa kalian bisa melakukannya," kata Bach.
Ikuti Whatsapp Channel Republika