Rabu 05 Sep 2018 08:22 WIB

Jorge Lorenzo Mengaku Pernah Diremehkan Ducati

Awal-awal bersama Ducati, ia bagaikan bekerja dengan sistem pasar saham.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Endro Yuwanto
Jorge Lorenzo
Foto: Hendrik Schmidt/dpa via AP
Jorge Lorenzo

REPUBLIKA.CO.ID, MISANO -- Manajer Tim Ducati Davide Tardozzi baru-baru ini mengakui kepindahan Jorge Lorenzo ke Repsol Honda tahun depan sebuah kerugian besar. Lorenzo sekarang hanya tertinggal 12 angka di belakang peringkat kedua klasemen sementara MotoGP, Valentino Rossi, sebelum balapan di Misano.

Baca Juga

Baca Juga

Tahun depan, Danilo Petrucci yang belum pernah memenangkan balapan grand prix (GP) akan menggantikan juara dunia lima kali itu. Lorenzo menjelaskan alasan sebenarnya dia memutuskan hengkang dari Ducati.

"Ducati meremehkan kesulitan saya ketika saya baru saja beralih dari motor Yamaha ke mesin Ducati yang betul-betul berbeda. Bahkan, orang-orang terdekat di tim saja mengatakan kepada saya bahwa motor ini bukan untuk saya," kata Lorenzo dilansir dari Speedweek, Rabu (5/9).

Jadi, jika Lorenzo tak bisa menaklukkan Ducati, ia dipersilakan beralih ke pabrikan lain. "Saya bilang tidak, saya pasti bisa menang dengan motor ini. Semua hanya masalah waktu," ucapnya.

Lima balapan pertama di 2018, kata Lorenzo, benar-benar sulit, sampai Ducati memberikannya bagian-bagian yang membuat mesin lebih lembut. Selain itu, Ducati juga bekerja pada sasis. "Bagian terakhir pada akhirnya membantu saya menjadi kuat di seluruh balapan, yaitu modifikasi tangki baru," kata dia.

The X Fuera, julukan Lorenzo, menyebut orang-orang meremehkan kemampuannya. Awal-awal bersama Ducati, ia bagaikan bekerja dengan sistem pasar saham. Setelah buruk di sejumlah balapan, nilainya langsung berkurang. Namun, pembalap Spanyol itu berhasil bangkit setelah hasilnya tepat. "Kadang orang melupakan capaian Anda di masa lalu. Ducati memiliki kekuatan luar biasa. Jika Anda bisa menggunakannya, Anda pasti memenangkan perlombaan dan menjadi juara dunia."

Namun, lanjut Lorenzo, gaya mengemudi alaminya tidak cocok dengan motor Ducati. Karena itu, ia mencoba mengerti Ducati lebih dahulu dengan cara menstabilkan pengereman dan menguatkan akselerasi. "Pengalaman saya bekerja dengan Ducati semoga saja semakin memudahkan karier saya dua tahun ke depan. Saya pikir dan saya harap bisa lebih cepat beradaptasi ke Honda," katanya.

Seandainya Lorenzo masih bersama Ducati 2019, publik optimistis ia mampu merebut juara dunia untuk the Reds. Namun, Ducati sekarang harus menyiapkan Petrucci sebagai pemenangnya. "Saya sebetulnya ingin tinggal lebih lama. Bekerja di tim baru dengan bekal di tim yang sekarang pasti hasilnya bagus. Memiliki rekan setim yang kuat seperti Marc Marquez juga motivasi besar buat saya," katanya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement