Jumat 07 Sep 2018 16:38 WIB

Anggota Exco: PSSI Tunggak Gaji Luis Milla Tiga Bulan

Persoalan tunggakan gaji itu yang membuat komunikasi antara PSSI dan Milla buntu.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih timnas Indonesia Luis Milla (kelima kiri) memimpin latihan timnas Indonesia di Lapangan ABC Senayan, Jakarta.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pelatih timnas Indonesia Luis Milla (kelima kiri) memimpin latihan timnas Indonesia di Lapangan ABC Senayan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negosiasi perpanjangan kontrak kepelatihan Luis Milla Aspas bersama timnas Indonesia terancam buntu. PSSI terungkap masih berutang upah yang membuat pelatih asal Spanyol tersebut bakal enggan kembali membesut skuat Garuda.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Gusti Randa mengatakan, sampai hari ini dewan internal di federasi nasional tersebut memang masih memegang keputusan untuk mempanjang kontrak kepelatihan Milla. Tetapi, lanjut dia, Exco juga memerintahkan agar Kesekretariatan Jenderal (Kesekjenan) PSSI menyelesaikan persoalan tunggakan gaji para anggota tim kepelatihan tersebut.

“Kami tetap minta agar Milla melatih (timnas Indonesia). Karena, itu sudah keputusan Exco PSSI. Tapi, tunggakan gaji Milla itu harus diselesaikan,” kata Gusti saat dihubungi Republika.co.id pada Jumat (7/9).

photo
Gusti Randa

Gusti meyakini, persoalan tunggakan gaji tersebut yang membuat komunikasi antara PSSI dan Milla bakal menemui jalan buntu. “Tunggakan gaji tiga bulan itu benar. Kami minta sekjen menyelesaikan,” sambung dia.

Gusti tak hafal sejak kapan PSSI menunggak gaji Milla. Namun, ia mengungkapkan, gaji Milla per bulan mencapai Rp 2,3 miliar. "Bayaran itu (Rp 2,3 miliar) untuk satu timnya," ungkap dia.

Milla sejak melatih di Indonesia pada 2017 lalu membawa serta dua asistennya yang juga dari Spanyol. Yakni, Miguel Gandia sebagai pelatih fisik dan Eduardo Perez sebagai pelatih kiper.

Tiga tim kepelatihan dari Spanyol tersebut yang membawa Indonesia meraih medali perunggu saat SEA Games 2017. Tetapi, pada Juni 2018, satu asistennya, Eduardo, memilih hengkang ke Qatar.

Milla menambal kekosongan pelatih kiper dengan Julio Banuelos yang lama menjadi asisten di Leeds United, Inggris. Tim kepelatihan baru tersebut saat Asian Games 2018 lalu cuma membawa timnas Indonesia sampai ke babak 16 besar. Pencapaian itu meleset dari target, yakni semifinal.

Meski tim kepelatihan Luis Milla dianggap gagal, suporter dan masyarakat Indonesia menilai Milla berhasil membuat permainan skuat Garuda semakin berkualitas. PSSI juga punya penilaian yang sama. Penilaian tersebut yang membuat Exco PSSI pada Selasa (28/8) memutuskan memperpanjang kontrak Milla.

Federasi menawarkan perpanjangan kontrak selama setahun lagi dengan capaian target juara Piala AFF 2018. Kompetisi sepak bola Asia Tenggara itu akan dimulai pada November mendatang.

Akan tetapi, sejak Exco PSSI memutuskan perpanjangan kontrak tersebut, Milla sudah berada di Spanyol. Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria pada Rabu (5/9) mengabarkan, komunikasi dengan Milla agar bersedia kembali ke Indonesia masih terus dilakukan. Tetapi, sampai saat ini, Jumat (7/9), komunikasi tersebut tetap gelap. Pun, Milla belum juga memberikan jawaban menerima atau menolak tawaran perpanjangan kontrak tersebut.

Jawaban dari Milla sebetulnya menjadi penantian di Indonesia. Apalagi, pada Selasa (11/9), timnas Indonesia akan kembali bertanding melakoni uji coba menjamu Mauritania. Tetapi, PSSI memutuskan, selama negosiasi dengan Milla berjalan, posisi kepelatihan dialihkan ke asisten pelatih Bima Sakti Tukiman dan Direktur Teknik Danurwindo. Keduanya menjadi pelatih interim saat uji coba mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement