Sabtu 08 Sep 2018 20:28 WIB

Tidore Ikut Meriahkan Perayaan Haornas 2018

Tidore menggelar festival senam lansia dan gala desa.

Festival senam lansia di Tidore, Maluku Utara, Sabtu (8/9).
Foto: Dok Kemenpora
Festival senam lansia di Tidore, Maluku Utara, Sabtu (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TIDORE -- Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2018 tidak hanya terpusat di Ternate. Kota tetangga, Tidore, tak ketinggalan ikut serta memeriahkan rangkaian acara yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Pada Sabtu (8/9) atau sehari menjelang puncak Haornas di Lapangan Kei Raha, Ternate, Kota Tidore menggelar festival senam lansia dan gala desa.

Kegiatan pertama diikuti ribuan kaum lansia di kawasan Car Free Day Pantai Tuga Lufa, Tidore. Antusiasme para peserta membuat Deputi III Bidang Pemberdayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta yang mewakili Menpora Imam Nahrawi mmengungkapkan rasa bangganya. 

Ia mengaku tak salah Tidore dipilih untuk menggelar acara ini. "Saya tidak menyangka lansia yang hadir lebih banyak dari yang saya perkirakan. Itu pertanda harapan hidup di sini luar biasa," kata Isnanta. 

Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhamad Senin juga mengucapkan terima kasih kepada Kemenpora yang telah memberikan kesempatan menyelenggarakan festival ini. Menurut dia, ini merupakan penghargaan untuk kota kecil seperti Tidore. 

"Kami berharap negara tidak melupakan Tidore, karena punya andil dalam perjuangan," tutur Muhamad Senin.  

Kabid Olahraga Usia Dini, Lansia, dan LP Kemenpora Agustien Rien Ariyanti menuturkan bahwa kegiatan ini untuk memotivasi kaum lansia agar mau berolahraga dan tetap bugar. 

"Untuk senam sendiri kami membaginya perorangan dan beregu. Senam perorangan kami melombakan senam tobelo, senam khas dari Tidore. Untuk beregunya kami melombakan senam kreasi," kata dia.

Sore harinya, giliran anak-anak sekolah berkumpul di bibir Pantai Tugulufa untuk mengikuti pembukaan gala desa. Isnanta mengatakan, program gala desa ini merupakan salah satu upaya Kemenpora untuk mencari bakat-bakat muda di daerah. Dampak lainnya, kata dia, terjalinnya silaturahim dan memperkuat pertemanan serta membugarkan masyarakat.

Dengan moto "Dari Desa Menuju Pentas Dunia", Raden Isnanta meyakini akan banyak bakat-bakat muda muncul dari kota yang memiliki delapan kecamatan dan 40 kelurahan tersebut. Dia pun mengajak pemerintah kota untuk mengembangkan bakat yang ada di setiap desa.

"Kegiatan Gala Desa juga dasar menyukseskan program 'Ayo Olahraga' dan 'Gerakan Masyarakat Sehat' Kemenpora yang dimulai dari desa-desa," kata Isnanta.

Asdep Olahraga Pendidikan Kemenpora yang membawahi program gala desa Alman Hudri mengatakan, Tidore adalah kota yang bagus untuk olahraga. 

"Tidore kota kecil dengan hanya memiliki delapan kecamatan, namun kota ini sukses meraih delapan predikat Adipura. Kami termotivasi untuk mengisi kota yang sudah baik ini dengan olahraga agar masyarakatnya lebih terasa lagi kebersamaannya," ujar Alman Hudri. 

Guru SMP 6 Tidore Mohamad Ilyas Alfati Buyung menuturkan, fasilitas lapangan di Tidore cukup banyak, namun belum memiliki gelanggang olahraga yang representatif. 

"Sejauh ini anak-anak selain berlatih di sekolah, juga di GOR Marimoi Kota Tikep. Memang belum lengkap, tapi masih bisa untuk latihan seperti sepak bola, voli dan atletik," tutur Buyung.

Menurutnya Gala Desa adalah momen kegiatan yang bagus. Ini bisa jadi ajang untuk anak-anak agar bisa terpanggil untuk melakukan aktivitas berolahraga, terlebih pengecekan ini dilakukan langsung oleh Deputi Kemenpora. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement