Ahad 09 Sep 2018 22:40 WIB

Harapan PSG di Pundak Neymar-Mbappe

Dalam 10 musim terakhir, langkah terjauh PSG di Liga Champions hanya perempat final.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Neymar (kiri) bersama Kylian Mbappe.
Foto: EPA-EFE/YOAN VALAT
Neymar (kiri) bersama Kylian Mbappe.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sejak masuknya suntikan dana segar dari taipan asal Qatar, Nasser Al-Khelaifi, ke Paris Saint Germain (PSG) pada 2011 silam,  klub asal ibu kota Prancis itu terus membuktikan diri menjadi raksasa di kancah domestik. Kecuali pada musim 2016/2017, PSG selalu berhasil tampil di puncak klasemen akhir Ligue 1 sejak musim 2012/2013.

Dominasi Les Parrisien terus berlanjut hingga musim lalu, saat mengawinkan gelar domestik, Coupe de France dan Ligue 1. Pun saat berhasil merengkuh Piala Super Prancis pada awal musim ini, usai mengalahkan AS Monaco 4-0.

Namun, kondisinya berbeda jika berbicara soal kiprah PSG di Liga Champions. Berbagai pemain bintang datang silih berganti. Begitu juga dengan sejumlah pelatih papan atas, namun PSG tidak juga berhasil membawa pulang trofi Liga Champions ke Paris.

Dalam 10 musim terakhir, langkah terjauh PSG hanya mencapai perempat final. Bahkan, pada musim lalu, Les Parisiens terpaksa menghentikan langkahnya di babak 16 besar, setelah disingkirkan Real Madrid dengan agregat 2-5. Meski begitu, hasil minor tersebut menjadi catatan terakhir yang ditorehkan PSG di kancah Liga Champions.

PSG pun dinilai memiliki modal cukup bagus untuk menatap Liga Champions musim ini. Selain rentetan kemenangan di empat laga awal Ligue 1, para penggawa PSG juga tengah berada dalam kondisi terbaik, terutama di lini serang. Bahkan, dua gelandang serang PSG, Neymar dan Kylian Mbappe sama-sama menghuni top skorer sementara Ligue 1 dengan torehan empat gol.

Neymar mampu membuka catatan golnya pada musim ini saat PSG melumat Caen 3-0 pada pekan perdana Ligue 1. Kemudian mantan pemain Barcelona itu menyumbang satu gol kala PSG mengalahkan Guingamp 3-1 pada pekan kedua.

Setelah itu, saat Les Parisien menghempaskan Angers 3-1, Neymar juga mencetak satu gol. Terakhir, pada akhir pekan lalu, gelandang serang asal Brasil itu membuka kemenangan PSG lewat torehan golnya saat PSG menang atas Nimes 4-2.

Di laga kontra Nimes, Mbappe juga menyumbang satu gol. Sementara tiga gol sisanya mampu dicetak pemain berusia 19 tahun itu di laga kontra Angers (satu gol) dan di partai melawan Guingamp (dua gol).

Hingga sejauh ini, baik Neymar dan Mbappe terbukti menjadi pemain tersubur di Liga Prancis musim ini. Ketajaman dua pemain inilah yang diharapkan pelatih PSG Thomas Tuchel, bisa tersaji saat Les Parissien melakoni ketatnya persaingan di Liga Champions.

Terlebih, di kancah Liga Champions, PSG tergabung dalam klub yang cukup berat. PSG bergabung bersama runner-up Liga Italia Napoli, finalis Liga Champions musim lalu Liverpool, dan juara Liga Serbia Red Star Belgrade.

Di sisi lain, keinginan membawa PSG tampil apik di Liga Champions musim ini menjadi salah satu alasan Neymar bertahan di ibu kota Paris tersebut setelah sempat menjadi komoditi dalam pemberitaan di sepanjang jendela transfer awal musim ini. Hal ini tentu menjadi motivasi tersendiri buat Neymar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement