REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganda Putri Indonesia ditargetkan merebut gelar juara di ajang Jepang Terbuka 2018. Pelatih kepala ganda putri PBSI Eng Hian menyatakan, selain gelar, ada ujian untuk dua pasangan yang akan dipisah.
"Saya bilang ke mereka, kalau mau tetap berpasangan dengan pasangan yang sekarang, buktikan dengan gelar dari tiga turnamen yang akan diikuti. Kalau cuma sekadar mengalahkan unggulan dan tidak bisa juara atau minimal final, semifinal, buat saya itu hal biasa, tidak ada progres," ujar Eng Hian dalam rilis yang diterima Republika.co id, Senin (10/9).
Eng Hian telah membekali strategi khusus kepada anak-anak didiknya dalam menghadapi gempuran pasangan Jepang yang tengah menguasai peta ganda putri dunia. Jepang menempatkan lima wakil ganda putrinya di jajaran Top 10. Mereka adalah Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (ranking 1), Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (3), Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto (5), Wakana Nagahara/Mayu Matsumoto (6), Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata (10).
"Kami sudah melakukan evaluasi soal ganda putri Jepang. Sudah dibicarakan mengenai strategi, kekurangan, dan kelebihan ganda putri Jepang yang harus diantisipasi. Tetapi semua balik lagi ke keyakinan dan kemauan pemain, mau atau tidak untuk membuktikan bisa berprestasi?" jelas Eng.
Selain Rizki/Della dan Anggia/Ketut, pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga akan turun di kejuaraan ini. Greysia/Apriyani mendapat bye di babak pertama, sedangkan Rizki/Della akan berhadapan dengan wakil tuan rumah Sakuramoto/Takahata. Sedangkan, Anggia/Ketut akan berjumpa dengan Misato Aratama/Akane Watanabe, juga dari Jepang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
