REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Sadio Mane telah menjelma menjadi salah satu pemain terbaik di Liga Primer Inggris. Bersama Mohamed Salah dan Roberto Firmino, Mane menjadi bagian penting dari serangan-serangan berbahaya Liverpool.
Namun siapa sangka dibalik kesuksesannya saat ini, Mane sempat tidak direstui menjadi pemain sepak bola. Pemain internasional Senegal itu mengatakan orang tuanya tidak pernah percaya karier di sepak bola, dan mendesaknya menjadi seorang guru.
"Saya lahir di sebuah desa di mana belum pernah ada pemain sepak bola. Bermain bola adalah pemborosan waktu dan saya dianggap tidak akn pernah berhasil," ujar Sadio Mane pada Bleacher Report, dikutip dari fourfourtwo, Kamis (13/9).
Ia ingat ketika kecil, orang tuanya memaksanya terus belajar untuk menjadi guru. Namun ia selalu yakin akan berhasil menjadi pesepak bola dunia.
"Mereka tidak yakin tentang hal itu karena saya jauh dari ibu kota dan hampir tidak orang dari sana yang berhasil. Jadi mereka menentang gagasan itu dan mereka tidak pernah percaya," ujarnya.
Pemikiran orang tuanya baru berubah ketika Mane menandatangani kontrak profesional pertamanya. Mane menandatangani kontrak pada 2011 dengan Metz, sebelum pindah ke Red Bull Salzburg dan Southampton hingga akhirnya pindah ke Liverpool.
"Mereka mungkin tidak salah, karena menjadi pesepak bola benar-benar tidak mudah. Tapi saya ingin mewujudkan impian saya menjadi pemain bola," kata Mane.
Bersama Liverpool di musim ini Mane telah mencetak empat gol.