REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Bek kiri Real Madrid Marcelo terbukti bersalah dalam kasus penggelapan pajak di Spanyol. Pemain asal Brasil yang telah membela Madrid sejak 2007 itu dikabarkan akan membayar denda senilai 753 ribu euro atau setara dengan Rp 12,9 miliar.
Selain itu, Marcelo juga akan dijatuhi hukuman penjara selama empat bulan. "Marcelo sudah sepakat untuk membayar denda dan hukuman penjara empat bulan," begitu laporan dari Marca dikutip pada Kamis (13/9).
Marcelo dituduh telah melakukan manipulasi sehingga ia terhindar untuk kewajiban membayar pajak senilai 495 ribu euro atau setara dengan Rp 8,6 miliar. Jumlah denda yang dibayarkan Marcelo ke otoritas pajak Spanyol sudah berkurang sebanyak 40 persen dibandingkan hukuman awal yang ditetapkan kepada pemain kribo tersebut. Hukuman final itu disetujui Marcelo setelah adanya proses negosiasi yang akhirnya menjamin sang pemain akan segera melunasi denda dan menjalani hukuman penjara.
Untungnya dalam kasus pajak ini, Marcelo tidak harus menghabiskan hari-harinya dari balik jeruji besi. Karena di Spanyol untuk kasus pajak yang hukuman kurungannya di bawah dua tahun dan tidak termasuk kasus kekerasan dan membahayakan keamanan negara bisa mendapatkan dispensasi dengan masa percobaan tanpa harus dikurung penjara.
Kasus yang dialami Marcelo bukanlah yang pertama bagi pemain sepak bola ternama dunia terutama di Spanyol. Sahabat Marcelo yang kini berseragam Juventus juga pernah terseret kasus serupa dengan jumlah yang lebih besar saat ia masih jadi pemain Madrid.
Ronaldo menyelesaikan kasusnya pada Mei lalu dengan kesepakatan membayar 18,8 juta euro kepada otoritas pajak Spanyol. Ronaldo dituduh menggelapkan pajak penghasilan senilai 14,8 juta euro. Sama halnya dengan Marcelo, harusnya Ronaldo dipenjara selama dua tahun. Tapi ia tidak akan dibui karena sebelumnya juga tidak pernah melakukan tindak kejahatan yang membahayakan pihak lain.
Lionel Messi juga tidak luput dari investigasi otoritas pajak Negeri Matador. Messi sudah berkarier secara profesional di Barcelona sejak 2005 lalu. Sejak saat itu, otoritas pajak Spanyol menemukan kejanggalan kewajiban pajak yang harus dibayarkan Messi.
Messi menyudahi kasusnya itu dengan membayar denda senilai 5 juta euro. Tapi Messi saat itu lantang menyebut adanya kesalahan dalam sistem perpajakan Spanyol.
Saat berbicara di dalam forum persidangan, Messi mengatakan ia dan beberapa pesepak bola lainnya yang terkena kasus pajak karena tidak ada sosialisasi dari otoritas pajak.
Messi mengatakan ia hanyalah seorang pesepak bola yang tidak terlalu paham dengan perpajakan. Selama ini, ia dan pemain sepak bola lain menghabiskan waktu dengan berlatih dan bertanding di lapangan. Keuangan pesepak bola kebanyakan diatur oleh manajer atau keluarga.