REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Badan Anti-Doping Spanyol (AEPSAD) telah menutup penyelidikan pada Denis Cheryshev. Sebelumnya, pemain sayap Valencia ini dicurigai menggunakan doping setelah ayahnya Dmitri mengatakan kepada media Rusia bahwa putranya telah mendapatkan suntikan yang mengandung "hormon pertumbuhan" untuk mengobati luka.
"AEPSAD telah menutup penyelidikan, keputusan telah dikomunikasikan kepada pemain, badan anti-doping Rusia dan Badan Anti Doping Dunia (WADA)," kata juru bicara Agensi Spanyol untuk Perlindungan Kesehatan dalam Olahraga, yang bertanggung jawab atas perang melawan doping, kepada Reuters, Kamis (13/9).
Cheryshev mencetak empat gol dalam langkah mengejutkan Rusia ke perempat final Piala Dunia 2018. Ia telah membantah pernah menggunakan zat terlarang
"Saya tidak pernah menggunakan zat terlarang dan Anda bahkan tidak perlu berpikir dua kali tentang itu," katanya selama Piala Dunia.
Pemain itu membagikan surat dari AEPSAD di akun Twitter resminya pada Kamis yang menyatakan bahwa kasus itu telah ditutup setelah tidak ditemukannya 'tanda-tanda perilaku tidak teratur'.
Penyelidikan ini berasal dari sebuah wawancara yang Dmitri Cheryshev berikan kepada publikasi Rusia, Sport Weekend selama Piala Dunia. Di mana dia dikutip mengatakan putranya telah menerima suntikan yang mengandung "hormon pertumbuhan" untuk mengobati cedera.
Uni Sepak Bola Rusia (RFU) mengatakan pada saat itu bahwa perlakuan yang diterima pemain adalah suntikan plasma kaya trombosit (PRP) yang legal. Mereka mengatakan bahwa wartawan telah salah menafsirkan kata-kata Dmitri Cheryshev.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
