REPUBLIKA.CO.ID, ARAGON -- Selama 10 hari terakhir 'Fenati Affair' selalu menjadi topik pembicaraan di paddock MotoGP. Tak hanya Jorge Lorenzo, Valentino Rossi di Aragon juga menyuarakan pendapatnya terkait apa yang terjadi.
The Doctor sebagaimana Lorenzo menilai hukuman untuk Fenati sebaiknya ditangguhkan. Pemecatan, pemutusan kontrak, dan pencabutan lisensi balap terhadap Fenati tak ubahnya seperti hukuman mati.
"Apa yang dilakukannya di lintasan kemarin memang serius dan berbahaya. Namun, saya bisa memahami apa yang terjadi. Saya pikir semua orang terlalu melebih-lebihkan dan over reaktif terhadap Romano. Orang-orang yang belum pernah menonton balapan sebelumnya menjadi komentator dadakan. Diskualifikasi untuk dua kali balapan itu sah-sah saja. Namun, yang terjadi, hukuman untuknya lebih buruk dari itu," kata Rossi, dilansir dari GP One, Jumat (21/9).
Valentino Rossi.
Rossi kemudian mengalihkan pembicaraan ke garasinya sendiri menjelang Grand Prix (GP) Spanyol akhir pekan ini. Ia menilai mesin adalah bagian dari masalah Yamaha saat ini dan sayangnya peraturan tidak membolehkan pabrikan memodifikasi mesin motor hingga musim berakhir. "Kami masih bisa bekerja dari sisi elektronik. Kami pasti meningkatkan performa mesin lewat itu, meski tak mungkin menyelesaikan semua masalah yang ada," ujarnya.
Rekan satu tim Rossi, Maverick Vinales menyebut Yamaha telah melakukan sejumlah perbaikan elektronik setelah uji coba Misano. Rossi pun berharap hasilnya positif dan ditunjukkan dalam penampilan keduanya akhir pekan ini.