REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --Sosok Paul Pogba terus menjadi perhatian bagi sejumlah pihak. Sejumlah pengamat sepak bola menilai, Pogba tidak mampu menunjukkan performa apiknya di tim nasional saat Piala 2018 untuk klubnya, Manchester United.
Namun, pelatih tim nasional Prancis Didier Deschamps percaya, pandangan sepak bola dunia telah berubah. Menurutnya, masyarakat dunia tidak lagi melihat sepak bola dari seorang pemain, melainkan sebagai tim.
Pandangan itu, lanjut Deschamps, juga berlaku di Prancis. Menurut dia, Pogba selalu berpikir tentang kolektivitas sejak bergabung dengan timnas Prancis pada 2013 silam.
"Ada isu yang mengatakan bahwa dia (Pogba) sedikit individualistik dan hanya memikirkan diri sendiri, tapi itu tidak berlaku untuk semua kasus," kata Deschamps, dikutip dari Sky Sports, Senin (24/9).
Mantan kapten timnas Prancis itu mengatakan, Pogba telah mempersiapkan diri untuk bisa tampil di Piala Dunia di Rusia. Bahkan, ia menilai pemain berusia 25 tahun tersebut punya jiwa kepemimpinan baik di dalam dan di luar lapangan.
"Dia bisa menjadi juru bicara tim dan dia dapat melakukannya karena dia pembicara yang baik," jelasnya.
Desas desus tentang Pogba makin mencuat saat Barclona dikabarkan mengincar mantan pemain Juventus tersebut. Namun, Pogba menegaskan dia sangat menghormati kontrak yang telah ia tandatangani pada 2016 silam.
Performa Pogba juga tidak terbilang buruk. Terakhir, dirinya mencetak dua gol saat MU menang 3-0 atas Young Boys di laga perdana Liga Champions. Hanya, kritik pada Pogba selalu muncul ketika Iblis Merah meraih hasil buruk. Contohnya, saat pasukan Jose Mourinho tersebut kalah dua kali beruntun oleh Brighton dan Tottenham di liga.
Saat itu banyak pengamat yang mengecam performa Pogba. Namun kritikan kepada Pogba makin surut saat MU menang tiga kali beruntun dalam empat laga terakhir.