Senin 24 Sep 2018 19:25 WIB

Menpora Ultimatum PSSI Soal Suporter Tewas

Haringga tewas dikeroyok menjelang laga Persib melawan Persija.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi
Foto: RepublikaTV/HAvid Al Vizki
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memberikan ultimatum kepada PSSI setelah insiden tewasnya seorang pendukung Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Ahad (23/9). Haringga tewas dikeroyok menjelang laga Persib melawan Persija dalam lanjutan Liga 1.

"Ini warning keras bagi PSSI dan operator. Lakukan sesuatu, agar tidak terulang kembali, jangan ditukar nyawa dengan bola," kata Imam kepada Antara disela peresmian Sekolah Mutiara Harapan di Komplek RAPP, Pelalawan, Riau, Senin (24/9).

Imam mengaku kaget, kecewa, marah, sekaligus mengutuk insiden pengeroyokan berujung maut terhadap Haringga Sirila (23). Ia mengatakan, ini tidak boleh diulangi lagi. "Kita berduka cita sangat mendalam," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa insiden pendukung sepak bola yang berujung maut kerap kali terjadi di Indonesia. Untuk itu, dengan nada agak meninggi, Imam meminta agar insiden serupa tidak lagi terjadi.

Dia meminta agar PSSI dan operator Liga I segera mengambil langkah penting, termasuk mempertemukan dan mendamaikan kedua kelompok supporter klub bertetangga tersebut.

"Ini warning terakhir dari pemerintah. Lakukan sesuatu. Selain usut tuntas, PSSI harus lakukan upaya yang konkret. Pertemukan kedua belah pihak. Jangan jadikan ini sebagai perpecahan," tegasnya.

Lebih jauh, Imam menjelaskan saat ini pemerintah tengah melakukan evaluasi pasca insiden tersebut. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan itu dipanggil. Pihaknya juga meminta agar insiden tersebut diusut tuntas.

"Kita akan lihat nanti, bagaimana pembiaran yang terjadi. Kalau memang ada pembiaran tentu kita akan evaluasi," tuturnya.

Sementara itu, Polrestabes Bandung hingga hari ini telah mengamankan sebanyak 16 orang terkait insiden tersebut. Dari jumlah itu, delapan di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement